Mas Imam Nawawi

- Kisah

Pesan Junior STAIL yang Begitu Mendalam

Kamis (5/8) menjadi momen emosional bagi saya. Seorang junior almamaterku STAIL Surabaya, Abdul Somad, S.Sos., meninggal dunia. Sebenarnya saya tidak mengenal dalam pergaulan selama kuliah karena memang berbeda angkatan cukup jauh. Namun, satu yang paling kuat dan menggerakkan jemari ini adalah pesan-pesannya yang singkat namun padat dan mendalam. Terlebih itu terucap dari pria yang masih […]

Pesan Junior STAIL Surabaya

Kamis (5/8) menjadi momen emosional bagi saya. Seorang junior almamaterku STAIL Surabaya, Abdul Somad, S.Sos., meninggal dunia. Sebenarnya saya tidak mengenal dalam pergaulan selama kuliah karena memang berbeda angkatan cukup jauh.

Namun, satu yang paling kuat dan menggerakkan jemari ini adalah pesan-pesannya yang singkat namun padat dan mendalam.

Terlebih itu terucap dari pria yang masih muda, gagah dan sedang tugas dakwah di Tinombala itu telah menghembuskan nafas terakhirnya.

Baca Juga: Hadirlah Sebagai Pemain Aktif

Tidak lama beredar video berupa ungkapan-ungkapannya yang terekam dalam momentum wisuda dan penugasan kader dai. Satu ungkapan yang sangat mendalam dan meresap ke dalam jiwaku.

Walau faktanya ia lulus tahun 2019 saya merasa ungkapan ia seperti sebuah nasihat seorang guru, yang mana sangat penting bagiku memahami dan mengamalkan ungkapan-ungkapan indahnya.

Ilmu Diamalkan

“Ilmu itu tidak sekedar diilmui. Tetapi kita amalkan, kita dakwahkan dan kita perjuangkan.”

Bagi kami, Mahasiswa STAIL kuliah adalah untuk berdakwah, menata hati dan mental untuk siap diterjunkan kemana saja.

Tidak ada ajaran dari para dosen dan murobbi di sana agar diri mencari pekerjaan yang mendatangkan gaji besar. Yang ada justru bagaimana menata hati dan istiqomah di jalan dakwah, apapun dan bagaimanapun kondisinya.

Abdul Somad mampu menangkap esensi itu, sehingga ungkapannya yang terabadikan melalui audio visual menjadikan pihak STAIL tidak pernah lupa.

Dan, kala sosok yang penuh gairah itu wafat, seketika video itu mengemuka. Seakan-akan itulah legacy dari Abdul Somad yang amat penting kita pegang teguh.

Dan, pesan itu, bukan pesan yang ringan untuk kita amalkan. Mengingat ilmu kadangkala berhadapan dengan godaan yang tidak ringan. Yang mana jiwa yang tidak kuat niat dan tekadnya akan terjerembab pada kubangan kerugian.

Yang mana ilmu itu tidak mendorong jiwa menjadi problem solver. Tetapi sebaliknya, hanya problem maker. Na’udzubillah.

Buatlah Sejarah

Allahuyarham Ustadz Abdullah Said pernah mengatakan. “Jangan hanya sibuk membaca sejarah. Mengapa kita tidak membuat sejarah. Mengapa kita tidak menjadi pelaku sejarah yang pantas jadi catatan generasi berikut dengan tinta emas.”

Pesan itu amat berat dan tentu saja itu tidak akan terucap kecuali dari jiwa yang akal pikiran serta hatinya memang memiliki semangat menjadi seorang pelaku sejarah.

Kala saya coba kontak sahabat saya yang pernah menjadi dosennya, Abdul Somad memang sosok mahasiswa yang cerdas, baik intelektual, cerdas secara bahasa, Arab maupun Inggris. Dan, ia juga taat serta baik dalam ibadah.

“Itu kesaksian saya,” kata temanku singkat dari saluran telpon.

Terlebih ia kemudian melanutkan ungkapannya itu, “Bagi kader dai, tak perlu kita jawab sekarang. Jawablah nanti, saat kita berada pada tempat tugas kita masing-masing.”

Amalkan dengan Tugas Dakwah

Saya langsung teringat wajah guru saya, Ustadz Hamzah Akbar, beliau pernah mengatakan.

“Berangkatlah tugas kemanapun. Kamu harus kuat, kemanapun kamu dapat tugas. Mulai dari tempat tugas yang membuatmu menangis dalam keheningan ataupun tugas pada tempat yang membuatmu tertawa dalam gemerlap kehidupan kota. Jalankan semua dengan ikhlas.”

Baca Lagi: Jejak Kebaikan Ustadz Salim Sukamto

Rasanya diri tak mampu lagi merangkai kata. Cukup sampai di sini.

Dan, setelah ini adalah doa, doa dan doa, kiranya Allah jadikan kami semua mampu menjadi pelaku sejarah kebaikan bagi umat. Terimakasih junior, antum adalah pejuang, semoga Allah memuliakan antum di sisi-Nya.*

Mas Imam Nawawi

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *