Home Berita Ini Pesan Ustadz Fauzil Adhim Bagi Orangtua di Masa Pandemi dalam Mendidik Anak
Pesan Ustadz Fauzil bagi Orangtua

Ini Pesan Ustadz Fauzil Adhim Bagi Orangtua di Masa Pandemi dalam Mendidik Anak

by Mas Imam

Semalam (5/8) Youtube AQL Islamic Center kembali hadir ke ruang publik dengan mengulas Pendidikan Online untuk Anak Beradab, Panduan Ulama dan Intelektual di Masa Pandemi dengan beberapa narasumber yang hadir. Ustadz Fauzil Adhim di antara pemateri yang hadir.

Saya tertarik mengulas uraian-uraian tegas dan bernas dari Ustadz Fauzil Adhim. Setidaknya karena gagasan yang mengajak kita menemukan cara yang baik dalam menghadapi pembelajaran yang memang tidak mungkin dipaksa tatap muka.

Baca Juga: Lanjutkan Kegemaran Baikmu

Kalimat pembuka dari pria yang cakap dalam bicara dengan beragam logat suku di Tanah Air ini sangat tegas dan penting kita perhatikan.

Temukan Cara yang Baik

“Dalam situasi seperti sekarang ini, ketika kita harus melakukan pembelajaran secara online, sementara kita masih terus bersibuk bahwa, ini harusnya tatap muka, ini harusnya tatap muka.

Maka, pada saat itulah kita berhenti untuk mencari cara yang baik,” tegasnya lantang.

Penulis kolom parenting di Majalah Hidayatullah itu pun melanjutkan dengan mengutip hadits.

“Barangsiapa yang Allah Ta’ala kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan berikan musibah baginya.”

Selanjutnya dijelaskan oleh Ustadz Fauzil Adhim bahwa musibah itu ada yang menjadikan seseorang semakin baik dan menjadikan seseorang menjadi baik.

“Yang menjadikan semakin baik, ia mencari, ia berusaha untuk betul-betul apa kebaikan yang bisa dilakukan,” jelasnya.

Sikap Orangtua

Dengan demikian, para orangtua mestinya bersyukur dengan adanya pandemi. Setidaknya dikarenakan alasan berikut.

“Dari pandemi ini kita belajar, betapa ada hal-hal mendasar, yang perlu kita perbaiki, yang perlu kita benahi.

Dan, jangan-jangan itu pada keluarga kita sendiri. Jangan-jangan pada lembaga kita sendiri,” ucapnya.

Pandemi ini, idealnya mengarahkan setiap keluarga mengembalikan fungsi rumah sebagai baiti jannati. Jadi, jangan ada ungkapan bosan di rumah saja.

“Rumah itu (baiti jannati) karena memberikan ketenangan. Tetapi yang menenangkan (bagi orang kebanyakan saat ini), kok ada di luar,” jelasnya dengan nada bertanya.

“Berarti ada yang perlu kita benahi, ada yang perlu kita perbaiki di dalam keluarga kita di rumah ini, sehingga ketika anak di rumah mereka merasa nyaman, nyaman dengan kita (sebagai orangtua),” imbuhnya.

Jika itu bisa dilakukan, maka langkah berikutnya, yakni mendidik anak dapat dilakukan dengan baik, utamanya dalam mentarbiyah, membangun pribadi anak-anak kita.

Arahan Ibn Qayyim

Oleh karena itu penting sekali hal ini disadari dan benar-benar dipersiapkan.

Ustadz Fauzil pun menyampaikan arahan dari Ibn Qayyim, beliau mengatakan bahwa kala anak berumur 7 tahun, orangtua sudah harus melakukan pemeriksaan, apakah anaknya bersyukur atau kufur.

Selanjutnya lakukan pembinaan, pembiasaan dan seterusnya. Pada usia 10 tahun kembali dilakukan asesmen, di sini perlu ditegakkan disiplin, utamanya dalam hal menegakkan sholat.

Artinya, mendidik anak, sejatinya adalah menanamkan tarbiyah dan kepribadian anak secara bertahap dan sistematis, sehingga tidak salah di dalam menganalisa.

Baca Lagi: Disentil Ustadz Fauzil

Jangan sampai hal-hal pokok ini diabaikan dan sangat sibuk pada hal-hal lainnya. Aqidah, akhlak, ibadah tidak pernah diperiksa, sementara orangtua terus sibuk mencari apa bakat anak, apa yang menjadi passion dan lain sebagainya.

Benar-benar sebuah pesan yang mengharuskan kita semua kembali merenung dan melakuka aksi perbaikan konkret di dalam keluarga, bahkan diri sendiri sebagai orangtua.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment