Ustadz Salim Sukamto telah meninggal dunia. Namun, bersama kepergiannya begitu banyak jejak kebaikan yang beliau torehkan.
Saya sendiri baru tahu betapa luar biasa kiprah yang beliau jejakkan untuk kami generasi muda, justru kala beliau telah tiada.
Pada akhir 2015 di Kampus UII Yogyakarta untuk pertama kalinya saya berjumpa dengan pria yang akrab disapa Ustadz Sukamto ini.
Baca Juga: Jadilah Top Skor Kebaikan
Sosoknya yang tinggi besar semakin berwibawa dengan ketawadhuan beliau dalam komunikasi dengan sesama.
Tak banyak yang beliau ucapkan kala itu, tapi memang saya menangkap bahwa sosok yang baru kukenal ini bukanlah sosok yang biasa-biasa saja. Tangkapan itu semakin kuat kala dalam beberapa tahun selanjutnya sesekali berjumpa dengan beliau.
Terbukti
Ternyata perasaan itu terbukti hari ini, saat Kepala Bidang Organisasi DPP Hidayatullah Ustadz Asih Subagyo menuturkan perihal Ustadz Salim Sukamto yang amat luar biasa.
Dalam tulisan pemilik website masbagyo.net itu pria ramah itu ternyata santri awal di Pesantren Hidayatullah Yogya.
“Saat itu beliau masih mahasiswa akhir di IKIP Yogya (sekarang UNY), hingga lulus, yang setahu saya ijazahnya tidak pernah diambil.”
Sampai di sini saja sudah luar biasa, bagaimana pria yang bawaannya tenang itu telah memiliki pandangan hidup yang kokoh perihal bagaimana mengisi kehidupan ini.
Saat orang berlomba-lomba menunggu ijazah, beliau malah tidak menghendakinya. Bukan tidak mau, tapi mungkin agar orientasi hidupnya lebih terawat sehat untuk selamanya.
Lebih lanjut Ustadz Asih menuliskan, “Mentor yang sabar bagi kami, untuk memahami bagaimana berjuang. Memberi contoh dalam beribadah. Meski terkantuk-kantuk karena capek bekerja dan aktivitas di siang hari, tetap menegakkan qiyamul lail di malam hari.
Mengajari kami bagaimana dengan kesederhanaan dan kemampuan terbatas, kita mesti tetap memberikan yang terbaik dan melayani orang lain.”
Bahkan, Ustadz Salim Sukamto inilah orang yang menjadi pimpinan proyek pertama pembangunan Pesantren Hidayatullah di Balong, Donoharjo, Ngaglik, Sleman.
Menguatkan
Tentu ada banyak kisah dan kekaguman yang dapat ditorehkan atas kepergian Ustadz Salim Sukamto.
Saya yang junior jauh sekali, kala bapak saya meninggal dunia, termasuk saat keponakan saya meninggal dunia, Ustadz Sukamto datang pagi-pagi dan bercengkrama banyak hal.
Seperti kata Ustadz Asih, “Ternyata Allah lebih mencintai beliau dan memnggilnya pada hari ini, Senin, 12 Juli 2021 tepat pukul 23.00 WIB.”
Baca Juga: Kekayaan Tak Terhingga Pilot Sriwijaya Air SJ 182
Semua orang yang mengenal kiprah dan jejak kebaikannya mengatakan, “Selamat jalan sang Mujahid.”
Sungguh hidup yang begitu indah walau tak semua penduduk bumi mengenalnya. Jejak kebaikannya telah menguatkan semangat juang para junior dan sahabat-sahabatnya justru bersama dengan kepulangan Ustadz Salim Sukamto ke haribaan-Nya.
Selamat jalan Ustadz Sukamto, semoga Allah memuliakan engkau bersama keluarga baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin.*
