Musyawarah secara bahasa bermakna “mengeluarkan madu dari sarang lebah”. Dari arti saja musyawarah sarat nilai dan sangat-sangat keren.
Sarat atau kaya nilai karena musyawarah adalah nilai mulia dalam Islam. Alquran menyebutkan hal itu dan Rasulullah SAW meneladankan perkara tersebut.
Kemudian keren karena musyawarah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Nama MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) menunjukkan betapa musyawarah adalah bagian dari jati diri bangsa.
Artinya musyawarah bagi bangsa ini adalah forum mengemukakan pendapat untuk menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
Musyawarah dalam Alquran
Salah satu ayat yang memuat tema musyawarah adalah Asy-Syura ayat ke-38.
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
Secara maknawi ayat itu menjelaskan bahwa orang yang beriman itu tidak saja berjamaah dalam shalat, tetapi juga bersatu dalam menghadapi berbagai permasalahan dengan musyawarah.
Sayyid Qurb berpendapat bahwa musyawarah itu orang Islam lakukan dalam semua aspek kehidupan. Bukan semata urusan-urusan politik dan pemerintahan. Tetapi juga tentang keduniaan, keagmaan dan hukum serta hal-hal urgen lainnya.
Pandangan Syekh Nawawi Banten
Wahai pembaca budiman, dengarkanlah petuah dari ulama kita!
Syekh Nawawi Banten, sang alim dari Tanah Jawa, dalam kitabnya yang berkah, Tafsir Munir, menukil sabda Nabi Muhammad SAW yang mulia.
Beliau bersabda, “Tiada satu kaum pun yang bermusyawarah, melainkan Allah akan membimbing mereka menuju jalan terbaik dalam urusan mereka.”
Maka, camkanlah! Bukankah ini sejalan dengan firman Ilahi dalam Al-Qur’an, Surah Ali Imran ayat 159?
Allah SWT memerintahkan kita, “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.”
Demikianlah, musyawarah adalah kunci petunjuk dan kebenaran.
Inti Musyawarah
Musyawarah juga memiliki inti yang sangat indah. Seperti musyawarah harus berdasar pada kepentingan banyak orang (kepentingan umum). Kemudian hasil musyawarah juga harus dapat diterima dengan akal sehat. Selanjutnya musyawarah harus mengutamakan pertimbangan moral.
Satu hal yang sangat penting dari musyawarah adalah terjadinya peningkatan kebersamaan dan rasa persaudaraan. Jadi keliru kalau ada orang mau musyawarah dan dia membawa api perpecahan dan permusuhan.*
