Mas Imam Nawawi

- Kajian Utama

Urgensi Syura: Pilar Utama Mendorong Umat Kembali Hebat

Belum lama ini publik dapat “kejutan” tentang lempar kursi antar sesama anggota pertemuan dalam sebuah arena musyawarah. Sebagian mungkin ada yang menilai itu “gimmick” agar enak dalam pemberitaan. Namun sebagian memandang itu sudah “keterlaluan” mengingat musyawarah punya adab yang harus jadi perhatian serius. Namun kita tidak akan mendalami fenomena itu. Cukuplah itu menjadi pengingat dan […]

Urgensi Syura: Pilar Utama Mendorong Umat Kembali Hebat

Belum lama ini publik dapat “kejutan” tentang lempar kursi antar sesama anggota pertemuan dalam sebuah arena musyawarah. Sebagian mungkin ada yang menilai itu “gimmick” agar enak dalam pemberitaan. Namun sebagian memandang itu sudah “keterlaluan” mengingat musyawarah punya adab yang harus jadi perhatian serius. Namun kita tidak akan mendalami fenomena itu. Cukuplah itu menjadi pengingat dan pelajaran baik untuk melangkah ke depan.

Syura atau Musyawarah bukan sekadar formalitas dalam Islam, melainkan sebuah keniscayaan dan instrumen paling utama dalam setiap aspek kepemimpinan dan penentuan kebijakan umat. Prinsip ini berfungsi sebagai fondasi kokoh untuk memastikan arah organisasi berjalan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Menegaskan urgensi tersebut, Ustaz Hamim Tohari, Ketua Dewan Pertimbangan Hidayatullah, dalam sebuah Majelis Reboan (8/10/25), menekankan bahwa Musyawarah Nasional (Munas) merupakan momen strategis.

Munas bukan hanya ajang evaluasi, tetapi juga sarana penting untuk pemantapan rencana strategis ke depan, termasuk dalam proses transformasi dan transmisi kepemimpinan dari senior ke junior—sebuah masa rejuvenasi atau peremajaan organisasi.

Ustaz Hamim menggarisbawahi bahwa untuk memahami esensi musyawarah, umat Islam harus meneladani Nabi Muhammad SAW.

“Meskipun beliau adalah penerima wahyu dan manusia paling suci, Nabi SAW tetap menunjukkan kerendahan hati dengan menghargai dan menerima masukan serta pendapat dari para sahabatnya. Sikap Nabi ini menjadi bukti nyata bahwa syura adalah kunci kematangan dan keberkahan dalam kepemimpinan,” paparnya.

Arti Musyawarah

Dalam Jurnal Ilmu Al-Quran dan Tafsir: “Prinsip Musyawarah dalam Al-Qur’an”, karya Bustami Saladin, saya menemukan arti syura sebagai bentuk masdar dari akar kata “syawara” dan “asyara”. Artinya sangat menarik, yakni “menyarikan/mengambil madu dari sarang lebah.”

Kemudian makna itu meluas menjadi “segala sesuatu yang dapat kita ambil dan bisa kita keluarkan dari yang lain (termasuk pendapat). Jadi, hasil musyawarah adalah “madu” terbaik untuk mengobati realitas yang rusak dan dalam membangun upaya yang terbaik ke depan.

Dengan demikian maka sedari awal calon peserta musyawarah idealnya menyiapkan segala pemikiran dan pendapat yang terbaik. Langkah itu penting agar kehadiran kita membawa maslahat dan kemajuan untuk disumbangkan dalam arena musyawarah.

Tradisi Hebat

Dengan sejarah, teladan dan makna dari konsep musyawarah, tentu kita secara rasional memiliki keinginan untuk selalu bermusyawarah. Oleh karena itu kenapa masa Nabi SAW terjadi begitu banyak kemajuan hebat, tidak lain karena mereka punya tradisi hebat: musyawarah.

Rasulullah SAW adalah sosok pemimpin yang selalu bermusyawarah. Apalagi dalam hal menghadapi perang. Mulai Perang Badar, Perang Uhud, kemudian perang-perang lainnya, Rasulullah SAW selalu bermusyawarah dengan sahabat.

Meski demikian bukan hal mudah untuk memiliki tradisi hebat itu. Umat ini memerlukan generasi yang tertarbiyah iman dan karakternya. Baik dan teruji jiwa kepemimpinannya. Bahkan lebih jauh juga jernih dan jauh visi hidupnya. Tanpa itu, musyawarah akan berjalan namun rohnya bukan lagi untuk kemajuan dakwah dan tarbiyah, tapi legitimasi kepentingan yang sangat destruktif.

Oleh karena itu pesan Nabi SAW penting jadi perhatian kita. “Hendaklah berada di belakangku dari kalian adalah orang yang bijaksana dan cerdas.” (HR. Muslim).

Selamat Munas VI Hidayatullah semoga kebaikan musyawarah memberi warna, inspirasi dan dampak bagi kemajuan umat, bangsa dan negara.*

Mas Imam Nawawi