Mas Imam Nawawi

- Kajian Utama

Memperoleh Kesadaran Penuh, Itu Bisa Kok!

Berapa sering orang bangun tidur dan dia tidak memiliki kesadaran akan hidupnya sendiri. Ia tidak tahu apa terang dan gelap. Meski setiap hari bertemu siang dan malam. Padahal kalau kita mau menemukan dan mengubah hidup, kita harus berlatih kesadaran (awareness) dan kesadaran pribadi (self-awareness). Dalam kajian terdahulu, dua sifat itu telah ada dalam jiwa setiap […]

Memperoleh Kesadaran Penuh, Itu Bisa Kok!

Berapa sering orang bangun tidur dan dia tidak memiliki kesadaran akan hidupnya sendiri. Ia tidak tahu apa terang dan gelap. Meski setiap hari bertemu siang dan malam.

Padahal kalau kita mau menemukan dan mengubah hidup, kita harus berlatih kesadaran (awareness) dan kesadaran pribadi (self-awareness).

Dalam kajian terdahulu, dua sifat itu telah ada dalam jiwa setiap orang. Namun, ia tidak bisa tumbuh dengan baik tanpa ada usaha kita sendiri menyentuh dan mengembangkan kesadaran itu.

Misalnya, mengapa kita kurang respek kepada orang tua. Tidak lain karena kesadaran akan kasih sayang dan cinta mereka begitu tipis. Terkalahkan oleh perasaan kita sebagai anak yang merasa lebih baik daripada apa yang telah orang tua berikan.

Apakah faktanya memang begitu? Berapa banyak anak yang menyesali hidupnya ketika mereka telah berpisah dengan orang tuanya.

Kesadaran Tentang Ciptaan Hebat

Allah SWT juga sangat ingin kita menyadari tentang status kita sebagai makhluk (ciptaan). Supaya kita tidak salah jalan dalam menyusuri ujian hidup dunia yang fana ini.

Oleh karena itu, Allah menerangkan kepada kita bahwa Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya. Semata-mata Allah yang menciptakan manusia dari mani. Allah juga yang menciptakan hewan ternak untuk manusia.

Artinya kita jangan menganggap bahwa semua itu terjadi begitu saja. Kita harus sadar dan punya kesadaran bahwa setiap yang kita lihat, apalagi langit dan bumi, sebagai ciptaan hebat yang Allah hadirkan. Supaya kita tidak salah jalan. Agar kita mudah mendapatkan kebahagiaan hakiki.

Logika sederhananya, untuk apa Allah menyebut semua itu, jika bukan agar kita sadar bahwa Allah Maha Besar.

Dampak Kesadaran

Kesadaran bukan hal yang datang tiba-tiba. Kita harus tekun membaca, berpikir dan berdzikir.

Oleh karena itu dampak atau buah dari kesadaran sangat luar biasa. Siapa sampai pada kesadaran, maka ia akan mudah mengenali siapa dirinya. Siapa Allah, bagaimana perasaan hati dan apa yang jadi tujuan utama dalam kehidupan ini.

Pada puncaknya kita mudah memilih jalan takwa. Kita senang pada jalan-jalan ketaatan. Kalau meminjam bahasa Gus Baha, kita akan asyik dengan taat kepada Allah daripada maksiat.

Alhasil, hidup pun terasa ringan, karena kita sadar bagaimana Allah mengatur hidup ini. Bukan bagaimana hidup ini sesuai keinginan pribadi yang kadang tidak jelas muncul dari mana dan mengarah kemana. Pendek kata, siapa punya kesadaran ia selamat dari pekatnya kegelapan.

Ingat, Allah pernah bertanya, apakah sama orang yang tahu dengan yang tidak tahu. Itu artinya jelas berbeda antara orang yang hidup dengan kesadaran dan orang yang hidup dengan khayalan serta angan-angan.*

Mas Imam Nawawi