Home Kisah Yang Membahagiakan
Yang Membahagiakan

Yang Membahagiakan

by Imam Nawawi

Kalau ada kegiatan yang sangat membahagiakan bagiku adalah sharing pengalaman dan bicara soal rancangan solusi membangun masa depan.

Pengalaman adalah satu riwayat hidup yang tidak pernah satupun manusia bisa mengubahnya.

Jadi tidak heran kalau kemudian kita kenal ungkapan bahwa pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan.

Pengalaman Nabi dan Rasul malah bahkan bukan sekedar pelajaran tetapi juga panduan dan tuntunan untuk kita bisa menjalani kehidupan ini dengan bahagia dan selamat.

Baca Juga: Inilah Kriteria Pemuda Pembuat Sejarah

Dan ketika Alquran banyak membeberkan pengalaman kehidupan dakwah dan keluarga para nabi dan rasul itu berarti wahyu ilahi itu sumber kebenaran.

Lebih Hidup

Berbicara pengalaman mengajak otak dan hati aktif menggali mutiara penting masa lalu untuk kita jadikan semacam map melangkah ke depan.

Seorang pemimpin Templar pada masa Khilafah Utsmani dalam proses menjadi imperium pernah mengatakan kepada prajuritnya yang gagah berani namun tidak punya wawasan sejarah.

“Orang yang tidak memahami sejarah, ia tidak akan tahu jalan mencapai kemenangan.”

Sharing pengalaman memang menjadikan diri kita lebih hidup dalam mengisi hari dan menatap masa depan.

Lebih hidup karena ada harapan, muncul percaya diri dan hadir optimisme. Oleh karena itu orang yang ia jauh dari wawasan sejarah memang akan mudah untuk jadi manusia latah.

Kata pepatah dahulu hanya bisa jadi pribadi manusia yang posisinya seperti air di atas daun talas, terombang-ambing, hidup tanpa prinsip, juga tidak memiliki tujuan yang jelas.

STIT Mumtaz

Alhamdulillah, malam Ahad, masa yang sebagian anak muda kongkow, saya juga bisa kongkow dengan mahasiswa dan mahasiswi dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Mumtaz di Tanjung Balai Karimun.

Karimun, begitu biasa masyarakat setempat menyebutnya, merupakan satu kabupaten yang terdiri dari pulau dalam Provinsi Kepulauan Riau.

Baca Lagi: Hidupkan Semangat Juang

Butuh waktu 1,5 jam untuk bisa sampai ke TB Karimun dari Pulau Batam dan tiba di kampus STIT Mumtaz yang diketuai oleh alumni STAIL Surabaya, Ustadz, Sumarno, M.Pd.

Sungguh sangat bahagia dan membahagiakan bisa bertemu anak muda bangsa. Saya hanya punya satu keyakinan bahwa keberhasilan itu milik siapa yang sadar. Sadar lalu mau melangkah kemudian sungguh-sungguh dalam ikhtiar, doa dan tawakkal kepada-Nya.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment