Banyak orang suka dengan hal besar dan luar biasa, termasuk dalam kebaikan. Tetapi tidak semua manusia mampu sampai pada derajat tersebut. Jadi, kebaikan apa yang bisa dilakukan, walau kecil dan sederhana, maka terus perjuangkan.
Rasulullah SAW pernah bersabda kepada siti Aisyah ra.
“Ya Aisyah, jauhilah olehmu suka meremehkan amal-amal (dosa kecil) karena dosa-dosa itu akan dituntut pertanggungjawabannya di sisi Allah.” (HR. Ibn Majah).
Baca Juga: Berbagi Kebaikan dengan Ide dan Gagasan
Seperti hadits Nabi yang menerangkan bahwa suami yang mendatangi istri termasuk sedekah, maka jika lelaki mendatangi yang tidak halal baginya, maka itu dosa.
Jika terhadap amal buruk walau kecil kita tidak boleh lengah atau meremehkan. Berarti berlaku hal yang sama dalam kebaikan, walau itu kecil.
“Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-Nya pula.” (QS. Al-Zalzalah: 8).
Semua Tercatat
Ayat itu menerangkan kepada manusia bahwa Allah Mengetahui dan karena itu mencatat dan menyiapkan balasan bagi manusia, baik di dunia maupun akhirat.
Seperti sekarang ada cctv, yang setiap aktivitas dalam jangkauan lensa kamera terekam, maka seperti itulah manusia dalam pengamatan Tuhan. Semua terekam dengan baik, terang dan tentu saja valid.
Untuk itu, beramal baik, walau kecil dan sederhana jangan sampai hati memandang remeh. Itu tetaplah kebaikan dan Allah akan siapkan balasan lebih baik.
Terus Perjuangkan
“Beramallah semaksimal yang kamu mampu. Allah tidak akan bosa sebelum kamu bosan. Sesungguhnya amal yang paling Allah cintai adalah amal yang konsisten (terus-menerus) meski hanya sedikit.” (HR. Bukhari).
Jadi, terang sekali bahwa Allah menyukai amal kecil, sederhan tetapi terus diperjuangkan (konsisten).
Hal ini karena jiwa manusia mudah bosan. Sedangkan waktu beramal tidaklah sebentar. Maka, ambillah amalan yang bisa konsisten walau pun itu sedikit.
Baca Lagi: Pertolongan Allah Melalui Kebaikan Hati Manusia
Jika seseorang dalam sehari mampu membaca satu ayat Alquran lengkap dengan tafsirnya, maka lakukan saja itu.
Insha Allah dalam satu tahun berarti ada lebih dari 300 ayat yang telah dibaca lengkap dengan pemahamannya.
Sebab pada hakikatnya semua yang besar, termasuk amalan, berangkat dari yang kecil yang terus-menerus menjadi amalan prioritas dalam hidup.
Singkat kata, sudah adakah amalan sederhana, kecil, sedikit tetapi konsisten diri mengamalkannya?*