Upaya optimalisasi pengumpulan wakaf selama Ramadhan capai angka Rp 215 miliar.
Sekalipun terbilang kecil (kalau dibanding perolehan zakat) angka itu lebih besar dari pengumpulan wakaf Ramadhan tahun lalu.
Ketua Forum Wakaf Produktif (FWP) Bobby Manulang mengatakan peningkatan itu diperoleh melalui saluran digital dengan porsi 50 hingga 65 persen dari total transaksi (Republika, 10/5/22).
Wakaf Bulan Ramadhan
Ketua Divisi Pembinaan dan Pemberdayaan Badan Wakaf Indonesia (BWI), Hendri Tanjung menerangkan bahwa animo masyarakat berwakaf pada bulan Ramadhan memang meningkat.
Sekalipun antusiasme itu belum sebanding dengan antusiasme masyarakat dalam hal zakat, infak dan sedekah.
Baca Juga: Membangun Kesadaran Ber-Quran
Menurutnya boleh jadi karena ada faktor status hukum. Zakat wajib, wakaf sunnah.
Oleh karena itu langkah BWI adalah mendorong sosialisasi dan literasi masyarakat tentang wakaf, termasuk melakukan publikasi wakaf.
“Yang terbaru kita publikasikan indeks wakaf nasional bagaimana supaya wakaf ini menjadi perhatian daripada pemangku kepentingan, wa bil khusus kepala daerah,” ujar dia seperti lansir Republika Online.
Wakaf untuk Kemajuan
Pemerhati wakaf Tanah Air, Asih Subagyo mengatakan bahwa wakaf telah menjadi roda penggerak ekonomi negara-negara maju.
Ia menyebutkan Singapura, Malaysia, Turki, Arab Saudi dan Turki, seperti lansir situs Badan Wakaf Indonesia (25/2/2020).
Kalau hal ini menjadi perhatian semua pihak, maka sangat mungkin wakaf dapat mendorong pertumbuhan ekonomi semakin baik bahkan Indonesia akan semakin mandiri dan berdaya.
Sekiranya terjadi krisis ekonomi, wakaf kata Asih dapat menjadi solusi.
“Saat krisis ekonomi, seharusnya solusinya adalah wakaf dan ajaran Islam lainnya. Bukan malah berutang ke luar negeri,” tegasnya.
Laporan Baitul Wakaf
Peningkatan dan pertumbuhan wakaf Ramadhan 1443 H menurut Direktur Baitul Wakaf, Rama Wijaya juga dialami oleh lembaganya.
“Benar ada peningkatan secara kolektif. Dan, Baitul Wakaf secara pertumbuhan mengalami peningkatan sampai 300% dibanding Ramadhan tahun lalu,” ucapnya.
Hal itu karena beberapa pendekatan, terutama dari sisi digital. Selain itu, Rama menuturkan bahwa sisi kolaborasi dengan mitra perbankan syariah juga menjadi satu faktor pertumbuhan Baitul Wakaf meningkat pesat.
Baca Lagi: Ini Buku Pegangan Penting Bagi Para Orangtua
Lebih Jauh Rama Wijaya mendorong nadhir wakaf dapat lebih adaptif.
“Pengelola wakaf harus lebih adaptif, responsif dan agresif, terkait dengan kondisi yang ada, terutama dari sisi teknologi, memudahkan orang untuk sadar dan berwakaf. Selain juga peningkatan literasi, sehingga orang sadar dan mau berwakaf,” pungkasnya.*