Home Artikel Wahai Remaja Hadapi Insecure dengan Rumus Ini
Wahai Remaja Hadapi Insecure dengan Rumus Ini

Wahai Remaja Hadapi Insecure dengan Rumus Ini

by Imam Nawawi

Insecure belakangan populer dalam pergaulan remaja. Itu adalah kondisi seseorang yang tidak percaya diri dan khawatir akan masa depan secara tidak wajar.

Abraham Maslow berpendapat insecure adalah kondisi psikis ketika seseorang merasa tidak aman, ada ancaman dan membahayakan kehidupan.

Mereka yang merasa insecure muncul perasaan ditolak, terisolasi, cemas, tidak bahagia dan tidak percaya diri serta takut akan masa depan.

Baca Juga: Memahami Hukum Sukses

Tapi tidak semua insecure itu insecure. Dalam pengertian soal tertentu itu tidak seharusnya disikapi negatif.

Contoh soal warna kulit, bentuk badan, penampilan, bahkan kemampuan dalam diri yang berbeda-beda. Itu bukan satu kondisi yang membuat orang insecure. Tapi bagaimana kreatif dan tampil unik dengan kekuatan akhlak.

Soal Uang

Problem remaja sekarang mereka aktif stalking media sosial dengan beragam iklan menggiurkan namun tak ada uang memadai untuk ikut belanja. Jadilah insecure.

Oleh karena itu penting remaja memahami bahwa dalam soal uang sikap kita adalah berusaha mendapatkan (dengan cara halal) kemudian bijaksana dalam membelanjakannya.

Sebab hidup memang ujian. Tak semua keinginan didukung kemampuan finansial. Jadi, ada kesempatan dewasa dengan menabung atau melatih mengendalikan diri.

Secara teknis, untuk tidak merasa tertekan dengan keinginan, kurangi intensitas buka situs belanja online. Lebih baik cari aktivitas lain yang dapat mengasah skill yang potensial dalam diri.

Kenali Dasar Manusia

Nah, penting bagi kita membaca Alquran. Ayat-ayat Alquran selalu menjelaskan tentang sifat dasar manusia dan perilaku mereka kala terlena.

“Bermegah-megahan telah melalaikan kalian.” (QS. At-Takatsur; 1).

Artinya sifat dasar manusia kala iman lemah adalah memandang harta sebagai tujuan.

Mulai dari pikiran sampai kesibukan adalah soal bagaimana mendapatkan harta.

Padahal, harta kalau hanya untuk diri sendiri, ya, selesai. Ia tak banyak manfaat dan guna dalam kehidupan.

Nabi SAW memberikan peringatan, “Anak Adam berkata, ‘hartaku, hartaku.’ Dan apakah bagimu dari hartamu, kecuali apa yang kamu makan lalu habiskan atau yang kamu pakai lalu rusak, atau apa yang kamu sedekahkan lalu kamu lewatkan.” (HR. Muslim).

Dari harta itulah manusia yang lepas iman akan bemegah-megahan, artinya saling beradu, saling berlomba, himpun harta yang banyak lalu bangun rumah, villa, dan sebagainya. Sampai mereka lupa akan perintah Allah Ta’ala.

Perkuat Spirit Iqra’ Bismirabbik

Cara menghadapi itu semua tidak ada jalan lain, selain memperkuat spirit Iqra’ Bismirabbik (membaca dengan nama Tuhan, Allah).

Banyak orang membaca, tapi hanya dengan kekuatan intelektual, sangat mungkin salah baca. Boleh jadi otak cerdas, tapi jiwanya rapuh. Rajin tapi tidak berakhlak. Pandai cari uang tapi tidak tahu halal haram.

Dari spirit Iqra’ Bismirabbik kita akan tahu diri, mampu mengendalikan diri dan membawa diri pada kebaikan sejati sebagaimana tuntunan Ilahi.

Sebab dengan Iqra’ Bismirabbik kita akan sadar bahwa diri hanya makhluk (ciptaan) Allah. Tidak ada prestasi terbaik dalam hidup kecuali mengikuti kehendak sang Khaliq (pencipta manusia).

Kemudian mengerti apa yang jadi perintah Allah, sehingga tidak ada waktu untuk termenung, kosong, yang membuat diri terbawa perasaan takut tidak beralasan.

Aktif dan Agresif

Sebaliknya diri akan aktif dan agresif dalam kebaikan. Cari tahu apa potensi diri yang paling kuat, pikirkan bagaimana cara mengasahnya. Dengan siapa harus bergaul lalu berjuang untuk konsisten ibadah.

Dengan demikian diri akan tahu apa yang harus jadi fokus dalam jalani kehidupan ini. Ada masalah, pikirkan apa sebab dan bagaimana mengatasinya.

Baca Lagi: Sukses dengan Mengubah Sudut Pandang

Merasa beban terlalu berat, hadapi dengan kekuatan dzikir kepada Allah dan keteguhan iman. Insha Allah masa depan akan selalu baik, selalu kita berusaha menjadi manusia yang tidak rugi.

Yaitu fokus kuatkan iman, gemar amal sholeh dan terus saling menguatkan dalam kesabaran dan kebenaran. Maka dari itu, memahami Alquran adalah kunci paling penting diri lepas dari insecure yang merusak diri, pikiran dan keimanan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment