Belakangan ini media massa dalam negeri ramai ulas berita viral warga Wadas.
Warga Wadas menolak upaya penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016.
Hal ini karena upaya itu mencaplok lahan warga. Karena penolakan yang kian luas, aparat keamanan pun terlibat berjaga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Kreatif Melihat Indonesia
Batu andesit masuk klasifikasi batu vulkanik. Batu ini juga mengandung mineral, utamanya mineral pagioklas feldspar dan amphibole.
Di antara kegunaan batu andesit adalah sebagai bahan baku membuat ubin, bahan pengisi konstruksi bangunan dan konstruksi jalan. Untuk desain lanskap dan taman, serta untuk konstruksi membuat patung dan monumen.
Lain Pejabat Lain Rakyat
Viralnya warga Wadas ini mendapat penjelasan yang berbeda-beda. Utamanya antara pejabat dan rakyat.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyatakan bahwa rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas itu memiliki landasan hukum alias legal.
Meski demikian Ganjar sempat menyampaikan permintaan maaf karena membuat warga Wadas tidak nyaman atas tindakan represif aparat.
Namun, sebenarnya yang terjadi bukan sekedar tidak nyaman. Hal ini seperti penuturan warga yang dalam laporan cnnindonesia warga itu tidak mau disebutkan namanya.
“Ini bukan dibuat enggak nyaman tapi disiksa warga Wadas,” sebagaimana cnnindonesia melaporkan.
Ungkapan itu memang penting untuk mendapat pemakluman semua pihak.
Karena dalam upaya yang pemerintah menyatakan legal itu telah turun sebanyak 1000 aparat dengan senjata lengkap ke Desa Wadas.
Jadi rasional kalau warga Wadas merasa ketakutan. Bahkan akibatnya warga merasa takut keluar rumah.
Jalan Tengah
Menyaksikan hal seperti ini tentu semua pihak harus mampu menahan diri.
Hormati dan hargai aspirasi warga Wadas sebagai penduduk yang memang sudah pasti sangat ingin desanya menjadi lebih baik.
Pada saat yang sama, pemerintah mesti melihat secara lebih utuh. Jangan memandang hanya dari satu sisi, soal legal atau tidak legal.
Baca Lagi: Menghadirkan Pemimpin Adil
Sebab yang menolak ini adalah warga Wadas sendiri. Warga tentu memiliki pandangan dan pertimbangan mengapa mereka menolak.
Proses-proses mediasi juga penting untuk disegerakan dengan tidak mengandalkan kekuatan yang merupakan mandat dari rakyat.
Secara prinsip, viral Desa Wadas ini penting menjadikan kita semua merenung. Mengapa hal seperti ini harus terjadi? Bukankah kita sama-sama anak bangsa?
Semoga pemerintah dan warga Wadas dapat segera menemukan jalan tengah. Agar kehidupan masyarakat dapat kembali normal dan semakin baik.*