Sore hari, seorang teman menghubungiku. “Kenapa selalu ada orang yang menganggap diri saya salah, padahal yang saya lakukan jelas, buktinya ada, manfaat kok,” katanya diseberang sana. Tetapi saranku satu, terus bertindak untuk maju.
Dalam kehidupan dunia ini, jangankan Anda, saya dan kita semua, Nabi SAW saja itu ada yang tidak menyukainya.
Baca Juga: Menulis sebagai Pembangkit Semangat
Jadi, berhenti untuk terlalu lama memberi perhatian kepada lisan orang yang hanya akan membuat waktu kita terbuang percuma.
Kecepatan Tinggi
Pernahkah sahabat memacu motor dengan kecepatan tinggi. Lalu di pinggir jalan ada yang meneriaki kita.
Sahabat pasti akan mengurangi kecepatan, menginjak rem, dan membagi fokus.
Begitulah saat kita terganggu apalagi berhenti karena pikiran dan lisan negatif orang lain, entah ia teman dekat, orang jauh atau siapapun, kalau lisannya kelas sampah, cukup buang ucapannya ke tempat sampah.
Kalau tidak, sahabat akan semakin lambat dan fokus terpecah dalam upaya menggapai mimpi-mimpi kita.
Benarlah ungkapan orang Arab, “Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.”
Biarlah mereka lelah dengan lisannya yang buruk, kita tak boleh berhenti menjadi baik, terus bertindak untuk maju.
Prestasi
Hidup ini singkat dan semakin tidak berguna kalau banyak menguras perhatian untuk orang-orang yang lisannya saja tak ada gunanya.
Baca Lagi: Facebook dan Kabar Kebaikan
Fokuslah, seperti Nabi SAW, betapapun orang kaya, cerdas dan berpengaruh membencinya dan memfitnahnya agar orang tak mengikuti dakwah Islam, pada akhirnya fokus dakwah itulah yang bertemu titik kemenangan.
Jadi, lebih baik bertindak yang membuat kita bisa berprestasi. Berprestasi apapun, entah di bidang ilmu, ekonomi, sosial atau bahkan kualitas diri dalam hal iman dan taqwa.
Namun, jika kalimat-kalimat yang orang sampaikan itu benar sesuai dengan kenyataan diri, maka berlapang dadalah.
Itu akan jadi obat, vitamin yang kalau kita bijak menerimanya akan membawa keuntungan lebih baik.
Dan, satu hal, orang suka atau tidak suka dengan kita itu bukan masalah.
Cirinya sederhana, yang namanya masalah pasti ada jalan keluarnya.
Jika tidak ada jalan keluarnya, maka itu bukan masalah, tetapi dinamika, lika-liku kehidupan, layaknya jalanan di bumi ada yang naik, ada yang turun, ada yang berkelok dan ada yang lurus. Jadi nikmati saja.*