Pertolongan Allah itu dekat dan akan sangat terasa. Begitu seorang ulama yang viral di media sosial memberikan petuahnya. Ternyata itu terbukti. Inilah bagian ceritanya.
Bandung sore itu tak seperti biasanya. Jalanan padat merayap, udara terasa gerah, dan suasana semakin tegang ketika mobil dobel cabin yang dikendarai Hadi, Efendi, dan Roni tersesat.
“Mobil tersesat saja menegangkan, apalagi orang hidup dalam kesesatan,” Roni mulai gusar.
Semua itu terjadi karena mereka tidak terlalu hafal rute kota ini. Google Maps menjadi andalan satu-satunya.
Namun, aplikasi itu tiba-tiba mengarahkan mereka ke jalan sempit. Efendi, sang pengemudi, mulai ragu.
“Apa benar kita bisa lewat sini?” gumamnya pelan.
Roni, yang duduk di kursi depan, memutuskan turun untuk melihat situasi lebih jelas.
Di dalam mobil, Hadi hanya bisa bingung. Ia memang sosok tenang, tapi kalau ada ketegangan, sepertinya kecerdasannya masuk mode terbang HP. Tak bisa diajak berpikir.
Klakson Motor Terus Bunyi
Sementara itu di belakang mereka, puluhan motor mulai tersendat karena posisi mobil yang ragu-ragu melaju.
Suara klakson pun berbunyi tak henti-hentinya. Efendi mencoba menenangkan diri. Ia menarik napas panjang, berusaha fokus mencari solusi.
Kegemaran Efendi menonton film Turki “Kurulus Osman” menjadi inspirasinya setiap hari.
Ketika hampir putus asa, seorang pria paruh baya mendekat. Dia adalah Pak Ogah, penunjuk jalan yang sering ditemui di sudut-sudut kota.
Dengan sigap, ia memberi aba-aba agar mobil masuk ke jembatan kecil di depan.
Baca Juga: Pertolongan Allah Melalui Kebaikan Hati Manusia
“Roni, ayo maju!” teriaknya dari luar. Efendi pun perlahan melajukan mobil. Jembatan itu persis seukuran body mobil mereka.
Setiap inci terasa menegangkan. Namun, akhirnya mereka berhasil melewati jembatan tersebut dengan selamat.
Lega Akhirnya
Setelah kejadian itu, ketiganya duduk sejenak di dalam mobil. Hadi menghela napas lega.
“Saya tidak bisa bayangkan kalau kita harus mundur,” katanya pelan.
“Alur motor akan semakin terganggu, dan kita pasti siap-siap dimaki-maki orang.”
Efendi hanya mengangguk. Ia berulang kali mengucapkan, “Alhamdulillah.” Dalam benaknya dirinya seolah-olah sudah tampil laksana Osman Bey dalam film Turki berseri hingga 179 episode itu.
Wajahnya tampak tenang, seolah beban besar telah terangkat dari pundaknya.
Roni, yang biasanya paling banyak bicara, kali ini menyampaikan sesuatu dengan nada penuh makna.
“Itulah bukti nyata bahwa Allah selalu ada memberikan pertolongan,” katanya mantap.
“Jangan pernah ragu untuk maju terus dalam kebaikan. Apapun rintangannya, Allah pasti membantu,” tandasnya.
Jadi, Allah selalu hadir dalam setiap kesulitan. Jangan pernah ragu untuk maju, karena pertolongan-Nya selalu datang pada waktu yang tepat.
Prinsipnya miliki niat yang tulus ikhlas, melangkah dengan pertimbangan dan kehati-hatian. Insya Allah jalan kebaikan Allah selalu akan bukakan.*