Orang yang hidup tanpa tanggung jawab tak akan bertemu bahagia. Itulah yang sebenarnya terjadi. Berapa banyak orang yang hidup ingin tenang, ingin bahagia, tapi meninggalkan tanggung jawab. Termasuk pada tanggung jawab pribadi. Seperti menjauhi pergaulan buruk, menghindari narkoba dan lain sebagainya. Bukankah satu hal yang ultimate, tanggung jawab membuahkan kebahagiaan. Mari kita buktikan.
Sebuah film mengangkat cerita seorang pilot yang suka narkoba dan minum alkohol. Begitu satu momen, ia melakukan penerbangan ke Atlanta, pesawatnya jatuh dan 6 orang tewas. Ia segera mengambil keputusan tanpa nanti, yaitu meninggalkan alkohol dalam hidupnya. Meski ia masih rapuh, karena benar-benar gagal melakukannya.
Tapi ia tetap punya upaya. Sepulang dari Rumah Sakit, saat tiba di rumahnya, orang itu membuang semua minuman alkohol simpanannya. Mulai yang tersimpan di kardus, di kulkas, semua diambil dan dicampakkan ke tempat sampah.
Demikianlah orang yang sadar akan kelalaian dan memulai untuk kembali pada hidup yang sebenarnya. Bertanggung jawab.
Ketika seseorang memberi saran agar dia berhenti minum alkohol. Dengan tegas ia mengatakan, “Saya tidak akan meminumnya lagi. Saya sadar dan saya akan melakukannya”.
Tanggung Jawab dari Kebiasaan
Orang yang bertanggung jawab memiliki kebiasaan bagus.
Ketika orang punya kebiasaan baik dan ia mengalami sebuah tragedi, orang akan mudah percaya dan memberi dukungan.
Tetapi, orang yang walau dia ahli, andal, tapi memiliki kebiasaan buruk, seperti minum alkohol. Maka orang akan sulit melihatnya sebagai pribadi yang teguh dalam tanggung jawab.
Itulah yang sangat ia sesali dalam hidupnya. Kecerobohan membawa pesawat setelah minum alkohol, membuat beban hidupnya kian tak mudah. Karena semua menjadi semakin tanpa arah.
Tentukan Arah Hidup
Kisah dalam film itu tentu sebuah fiksi. Namun, bagaimanapun hidup adalah tentang bagaimana mengambil pelajaran. Terlebih kadang dalam kehidupan nyata ada satu kejadian yang jauh lebih “buruk” daripada skenario film.
Semakin seseorang ingin menemukan makna, menggali mutiara berharga dalam hidup, akan semakin mudah seseorang menentukan arah hidup.
Ia tumbuh dalam kesadaran. Tak ada kebutuhan dalam dirinya untuk mendapat validasi dari orang lain.
Baginya, sadar bahwa hidup itu tanggung jawab, sudah cukup. Benar-benar cukup untuk meniti arah yang jelas, meraih hidup yang baik, yang bahagia dan membahagiakan. Kata pilot pemabuk itu: aku telah ceroboh dan ingin terus berbohong atas kesalahan itu. Namun aku sadar, dengan berhenti berbohong dan berhenti mabuk, aku benar-benar bebas.
Demikianlah kesadaran yang mendorong pribadi menjadi lebih bertanggung jawab. Ia bahagia karena jiwanya tak lagi menyukai kerusakan dan keburukan.*