Seiring viralnya pemberitaan tentang “telaah” umat beragama tertentu, yang kalau total memilih calon presiden, yaitu Ganjar, maka Ganjar akan menang. Sebaliknya jika umat agama itu terbelah atau bahkan timpang, maka Ganjar akan kalah. Rocky gerung sangat santai dalam memberikan tanggapan atas “telaah” Ade Armando itu.
Menurut Rocky Gerung pikiran itu malah merugikan sang calon itu sendiri, yaitu Pak Ganjar.
“Begitu dibalik logikanya, kalau begitu AA hanya menginginkan Ganjar hanya dipilih oleh pemilih Kristen,” kata Rocky dalam siarannya di RGO.
Pendapat seperti itu kata Rocky juga membelah. “Bukan memecah belah agama, memecah belah suara Ganjar. Konyolnya di situ,” tegas Rocky.
Baca Juga: Agama Dibenci Agama Dinanti
Apabila logika itu terus berlanjut, Rocky menilai bahwa hal itu bukan tidak mungkin Ganjar akan batal sebagai capres.
Bukan karena apa dan siapa-siapa, tapi karena tim suksesnya yang Rocky nilai tidak cerdas.
Muslim Sebagai Mayoritas
Rocky lebih lanjut menyampaikan gagasannya perihal kaum Muslimin bagaimana seharusnya bersikap dalm politik.
“Moslem itu mayoritas. Yang kita inginkan bagaimana Moslem itu berpolitik secara rasional.”
Dan, saran itu tidak masalah bagi umat Islam. Mengingat dalam ajaran Islam, banyak sekali ayat Alquran yang memerintahkan umat Islam, mau membaca, berpikir dan mengambil pelajaran dari setiap kejadian.
Rocky malah melihat siapa pun yang memandang Moslem sebagai bahaya bagi dirinya sebagai orang yang tidak mengerti bagaimana bernegara.
“Kalau begitu bubarin saja negara ini. Buat apa ada mayoritas, tetapi tidak bisa diminta kontribusinya bagi upaya menyehatkan demokrasi itu,” ungkapnya.
Mengapa demikian, Rokcy menilai karena demokrasi dengan Islam ada kesamaan dalam hal bagaiman keadilan dan kesetaraan tegak.
Pelajaran
Berdasarkan fakta tersebut maka terang bahwa “telaah” Ade Armando lebih bersifat ketidaklengkapan ia sendiri dalam berpikir.
Boleh jadi ia sedang bermaksud dengan hal tertentu. Tetapi maksud itu gagal total dalam pandangan Rocky, karena dampak yang muncul adalah Ganjar akan merugi, bukan meraih simpati.
Lebih dalam, kasus ini cukup jadi pelajaran, bahwa kadang kala orang berkata-kata tidak dengan kedalaman akal, sehingga narasinya dangkal.
Cukup hadapi secara rasional, kemudian tandai dan tinggalkan. Masih ada banyak urusan penting bangsa dan negara yang lebih patut mendapat perhatian kita semua.
Baca Lagi: Viral Akhlak Penentu Kemenangan
Substansi politik adalah adu karya, integritas dan kapasitas membawa rakyat pada kesejahteraan.
Jadi, masing-masing tim sukses harusnya siap bersaing, bukan malah berpikir bagaimana menjegal lawan politik dengan isu receh dan remeh.*