Home Kisah Tak Ada Kemustahilan dalam Capaian Kebaikan
Tak Ada Kemustahilan dalam Capaian Kebaikan

Tak Ada Kemustahilan dalam Capaian Kebaikan

by Imam Nawawi

Saya tak bisa sebutkan nama aslinya. Tapi anak ini benar-benar luar biasa. Ia mampu menembus kemustahilan dalam benak banyak orang di kampungnya.

Ia lahir tanpa tahu wajah sang ayah. Belakangan, ketika ia bisa komunikasi, ibundanya memperlihatkan wajah sang ayah dalam bentuk foto.

Baca Juga: Hidup Penuh Gairah

“Ini wajah ayahmu, Nak. Ayah sudah meninggal saat kamu dalam kandungan,” tutur sang Ibu dengan air mata yang tak terbendung.

Sang anak tentu tak kalah sedihnya. Ia memeluk ibundanya dan larut dalam harapan-harapan kebaikan di masa depan.

Tak Punya Sepeda Sampai SMA

Sebagai anak yatim tak banyak yang bisa ia miliki. Mulai dari mainan hingga apa yang menjadi harapannya, punya sepeda.

Jadi, sampai SMA ia tak pernah terlihat bermain sepeda. Selain karena pemalu ia juga sangat mampu menahan diri. Kalau bukan milik, tak mau ia pakai, walau telah dipinjamkan.

Mulai SD sampai SMA berangkat dan pulang sekolah konsisten dengan satu moda, transportasi jalan kaki. Meski begitu ia tak berkecil hati. Ia tetap semangat belajar ke sekolah.

Hatinya benar-benar Allah jaga, sehingga ia benar-benar menjadi sosok pria yang punya antusiasme tinggi dalam belajar.

Bahkan ia kini memiliki beberapa skill, mulai masak, elektronik hingga desain grafis. Semua ia peroleh dengan belajar mandiri alias otodidak.

Motor Kemana-mana

Kini ia telah bekerja di Jakarta. Punya penghasilan tetap bahkan pasivve income dengan skillnya.

Kala Hari Raya Idul Fitri 1443 H ia pulang kampung dengan motor andalannya selama ini di Jakarta.

“Masya Allah, semua orang kaget, bingung dan tidak percaya. Kok bisa sekarang naik motor, padahal dulu naik sepeda saja tidak pernah terlihat,” ucapnya mengisahkan.

Perjalanan hidup anak ini sungguh sangat luar biasa. Ia mampu menembus kemustahilan banyak orang di kampungnya.

Keadaan yang 20 tahun silam, mustahil baginya, kini benar adanya dalam kehidupannya. Ia bahkan bisa membantu banyak orang.

Baca Lagi: Sumber Ketenangan

Kala pulang ke kampungnya, ia pastikan datang pertama ke ibundanya kemudian ke guru ngajinya.

“Mereka berdua orang paling luar biasa dalam hidup saya,” katanya.

Jadi, jangan pernah terjebak oleh kenyataan hari ini.

Jika itu ketidaknyamanan, maka hadapi dengan optimisme dan kerja keras. Insha Allah seiring berjalannya waktu akan ada pertolongan Allah.

Dan, kalau Allah yang menolong, apa yang orang anggap mustahil dalam diri kita, akan Allah wujudkan. Jadi, mari semangat mengisi kehidupan dengan iman dan amal sholeh.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment