Setiap orang pasti punya dambaan. Apalagi dalam hal pasangan. Pertanyaannya apakah syarat yang sifatnya fisik menjadi wajib?
Seorang calon pengantin dari putri mengatakan apa yang ia inginkan dari sosok pasangannya nanti. Yaitu, kulit bersih atau kuning langsat.
Panitia pun coba menggali lebih dalam.
Baca Juga: Menikah Tanpa Pacaran
“Jadi ini apa maksudnya menulis kriteria calon pasangan, kulit bersih atau kuning langsat. Apa memang seperti itu syaratnya ya?”
Proses
Satu pertanyaan ringan mengawali percakapan sore itu baru-baru ini. Dialog bertajuk interview peserta Pernikahan Mubarak tersebut terjadi di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah Balikpapan yang ditempati sebagai ruang karantina peserta.
“Iya ustadz,” jawabannya singkat dan padat.
Sesi wawancara memang bermaksud menelisik keterangan yang dibutuhkan dari setiap peserta yang akan mengikuti pernikahan mubarak.
Selain mengumpulkan informasi, terkadang ada beberapa hal yang perlu dikonfirmasi ulang oleh panitia kepada yang bersangkutan.
Tidak ada Yang Kulit Bersih
Panitia kemudian memberikan jawaban. “Oh begitu ya? Tapi sekarang ini tidak ada peserta putra Pernikahan Mubarak yang kulitnya kuning langsat atau putih.”
Kali ini giliran sang pewawancara menanggapi jawaban singkat tadi.
Menurutnya, berbagai hiruk pikuk persiapan jelang Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah memaksa semua warga dan santri tanpa kecuali untuk bekerja bakti sepanjang waktu.
Maklum, sejumlah agenda besar memang sedang menanti depan mata di kampus Hidayatullah Gunung Tembak. Tak kecuali sekitar 40 calon peserta Pernikahan Mubarak juga ikut berjibaku dalam gelar persiapan tersebut.
Menurut panitia, karena setiap hari bekerja dan tersengat cahaya matahari, maka kriteria kulit putih atau kuning langsat pada calon pasangan tersebut, kemungkinannya sulit terwujud.
“Jadi rata-rata kulit orang di Gunung Tembak lagi terbakar semua alias menjadi gelap,gara-gara lerja bakti,” lanjutnya.
Boleh jadi kesan percakapan di atas adalah dialog imaginer saja. Tapi kenyataannya tidak demikian. Bahwa euforia suasana persiapan Silatnas begitu kental terasa bagi warga Gunung Tembak sebagai tuan rumah.
Apalagi sejumlah acara akan berjalan beriringan bahkan berturut-turut tanpa jeda sedikitpun sebagai semarak Silatnas Hidayatullah.
Mulai dari acara Wisuda VIII Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Hidayatullah. Setelah itu lanjut Pernikahan shaleh 40 Pasang Santri Hidayatullah, hingga Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Hidayatullah 2023.
“Jadi bagaimana dengan kriteria warna kulit tadi?”
Baca Lagi: Bismillah Menikah
“Oh tidak juga ustadz. Itu cuma harapan saja. Dipenuhi Alhamdulillah, tidak ketemu tetap Alhamdulillah. Paling penting berjodoh dengan pasangan yang shaleh, kader, dan berasal dari keluarga baik,-baik,” jawabnya sambil minta didoakan selalu.*
Mas Imam Nawawi dari Panitia Pernikahan Mubarak