Suku Togutil masuk Islam lagi merupakan judul yang Ustadz Nur Hadi langsung membuatnya sendiri.
Ustadz Nur Hadi merupakan dai yang aktif berdakwah ke pedalaman Halmahera, termasuk membina suku terasing, Suku Togutil.
Baca Lagi: Dakwah dengan Qaulan Sadida
Terbaru, pria asli Jawa Tengah itu mengabarkan bahwa Jumat, 10 Juni 2022 kembali ada warga suku yang memeluk ajaran Islam.
Semangat Belajar
Ternyata niat memeluk ajaran Islam itu karena ia melihat orang Islam semangat belajar, utamanya belajar agama Islam.
“Kemudian juga terkesan dengan keindahan akhlak dalam Islam dan kebersihannya,” imbuh Ustadz Nur Hadi.
Itulah yang oleh orang suku itu dijelaskan usai ikrar syahadat masuk Islam kepada sang pembimbing tokoh masyarakat setempat.
Arti Togutil
Ustadz Nur Hadi kemudian menerangkan arti Togutil.
Togutil artinya primitif. Mereka mammang banyak menghuni hutan yang ada di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
“Dalam bahasa Halmahera mereka serign dikenal dengan sebutan ‘pangana mo nyawa’ yakni suku yang hidup dalam hutan dan berpindah-pindah, utamanya di hutan Wasile, di Timur Ternate,” terangnya.
Umumnya mereka hidup dalam sebuah kelompok dalam keadan primitif dan belum mengenal huruf.
“Bahkan mereka belum mengenal kebersihan dan pakaian seperti kita pada umumnya,” imbuhnya.
Fenomena
Ternyata Halmahera masih banyak suku pedalaman yang belum menganut agama atau masih berkyakinan lain (tidak seperti agama).
Mereka nomaden dan hanya sedikit sekali yang mengenal pakaian. Umumnya tidak kenal dan tidak berpakaian.
Tantangan
Berdakwah ke pedalaman benar-benar bukan sekedar butuh niat, tetapi juga nyali.
“Bisa ketemu orang pedalaman di sana kita harus naik perahu kayu 8 jam lamanya, lanjutkan motor sampai berjam-jam, nanti akan ketemu mereka,” tutur pria murah senyum itu.
“Kita kenalan sama mereka, hidup berbaur sembari menerapkan ajaran Islam. Nanti mereka sendiri akan bertanya apa itu wudhu, pakaian, doa dan tentu saja sholat,” tuturnya.
Bahkan sebagai dai Ustadz Nur Hadi juga menjelaskan bahwa mereka hidup di sebuah wilayah bangsa dan negara Indonesia.
“Kita kasih tahu ini adalah Indonesia, Pancasila dan bahkan bendera merah putih. Karena mereka memang saudara kita sebangsa dan setanah air,” jelasnya sumringah.
Baca Lagi: Raih Bahagia dalam Dakwah
“Terakhir mohon doanya agar Allah teguhkan langkah dakwah ini dan banyak saudara yang lain mengenal ajaran Islam dan menjadi Muslim hingga akhir hayatnya,” pungkasnya.*