Home Kajian Utama Sukses itu Buah Ketekunan
Sukses itu Buah Ketekunan

Sukses itu Buah Ketekunan

by Imam Nawawi

Sukses itu buah ketekunan, semua sepakat. Tidak ada sukses tanpa sebuah upaya kecil, panjang dan terus menerus alias konsisten.

Dalam bidang apa pun, kesuksesan selalu berangkat dari buah perjuangan tak kenal lelah.

Seperti juga paparan Ustadz Irwan Kelana, redaktur senior Republika kala saya silaturrahim ke salah satu titik usaha beliau di Sawangan Depok (15/3).

Baca Juga: Memahami Hukum Sukses

Beliau menceritakan sosok Habiburrahman El-Shirazy, penulis novel “Ayat-Ayat Cinta” yang tembus cetakan hingga 1 juta eksemplar.

“Beliau sejak SD sudah tekun menulis. Sampai kemudian dewasa dan ke Al-Azhar Mesir aktif di Forum Lingkar Pena. Kemudian kembali ke Indonesia semakin aktif menulis. Sampai akhirnya meledak dengan karya novelnya yang fenomenal itu,” tuturnya.

Ruang dan Waktu

Semua capaian berupa kesuksesan tidak bisa lepas dari unsur ruang dan waktu.

Orang yang usia 40 tahun sukses dengan karya besar misalnya, sejatinya ia telah berproses sejak mampu berpikir. Dalam Islam sejak baligh.

Demikian pula dengan ruang. Tidak ada orang sukses tanpa kemampuan memahami ruang yang mengitari kemudian mampu bersikap positif dan progresif.

Saat ini ruang relatif bukan kendala, terutama kalau internet sudah datang.

Adian Husaini mengatakan, sebuah daerah tidak bsia disebut tertinggal kalau sudah ada internet.

Karena apa yang orang Jakarta buka, orang pada desa mana pun juga bisa buka. Yang membedakan tinggal minat dan tentu saja ketekunan.

Kalau tekun belajar bahasa Inggris, insha Allah akan sukses dalam penguasaan bahasa Inggris. Demikian pun pada bidang lainnya.

Bangun Kebiasaan

Sering kalau saya jumpa teman-teman muda, mereka bertanya. “Bagaimana bisa menulis bagus?”

Tentu karena mereka mengamati bagaimana saya setiap hari menulis. Jawaban saya sederhana, mulai dan jangan pernah berhenti.

Sebab orang tidak sukses ialah ia memilih berhenti. Sebagian malah balik kanan. Itulah sebab seseorang tidak pernah sampai pada titik sukses.

Baca Lagi: Sukses Menjadi Pribadi Bahagia

Bukankah dalam sejarah orang sukses mereka justru berhasil karena bertahan dan terus melangkah walau jatuh dan tersungkur.

Seperti seorang bayi yang belajar merangkak kemudian berjalan. Mereka menjalani itu tidak mulus. Tetapi karena gigih dan terus membiasakan diri, akhirnya bisa berjalan dengan baik.

Lebih dari itu semua, seorang Muslim yang ingin menorehkan kesuksesan dalam hidupnya, ia harus mengikuti petunjuk Allah Ta’ala.

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45).

Lalu bagaimana kalau ada orang sukses tapi dari jalan curang? Itu bukan sukses, itu adalah istidraj, yang cepat atau lambat akan menarik sang pelaku pada kerugian dan kehinaan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment