Siang hari (25/5/23) saya dan teman-teman Laznas BMH bersua Kang Maman. Dalam kesempatan itu ada banyak ulasan, terutama telaah kebaikan.
Kalimat pertama saat berjumpa Kang Maman yang mengenakan kaos berwarna telur asin bertuliskan “Kang Maman” adalah kerinduan mengunggut ilmu.
Kang Maman pun seperti biasa dengan tangan masih bersalaman, seketika beliau menjawab, “Ampun. Ampun.”
Baca Juga: Menggali Ide Kang Maman
Sebuah jawaban bahwa pertemuan ini bukan Kang Maman sebagai raja ilmu. Tetapi begitulah orang yang punya kemahiran sejati, tak akan pernah menganggap orang lain cuai.
Apalagi pada akhir Mei 2023 ini sebuah buku telah sukses terbit lagi dari karya Kang Maman berjudul “Ibu Sebuah Obituari Cinta.”
Keluarga
Satu tema kebaikan yang jadi bahasan di antaranya adalah keluarga.
Banyak orang bisa menjadi A, B dan seterusnya. Tetapi seketika akan runtuh ketika keluarga tak pernah mendapat perhatian semestinya.
Beberapa kasus tentang KDRT pun mencuat dalam perbincangan kami.
Keruntuhan itu nyata, bisa membuat sang kepala keluarga masuk penjara, kehilangan pekerjaan dan tentu saja tidak lagi memiliki pendapatan.
Selain itu dari sisi keluarga besar, orang yang mengecilkan keluarganya, pasti akan semakin berat beban psikologi dan sosial.
Prinsipnya, tidak ada keuntungan yang akan orang peroleh ketika seleder terhadap kebaikan keluarga, lahir dan batin.
Thalasemia
Angka menit terus bergerak mengubah angka waktu pada jam digital di smartphone.
Sampailah kami pada bahasan tentang anak-anak yang terkena thalasemia.
Baca Lagi: Bangun Mentalitas Profetik
Kang Maman memberikan saran, apakah mungkin qurban BMH disalurkan untuk anak-anak thalasemia.
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah turunan yang biasanya ditandai oleh adanya sel darah merah yang abnormal.
Begitu jawabannya positif dari BMH, Kang Maman langsung menghubungi koleganya di Bandung. “Insya Allah, boleh kita lakukan.” Begitu suara dari smartphone Kang Maman terdengar.
Namun sebuah artikel menjelaskan bahwa daging merah, baik itu daging sapi maupun kambing tidak disarankan untuk orang thalasemia.
Dalam hal ini mungkin akan dihadirkan program yang relevan, agar anak-anak thalasemia tetap memperoleh perhatian dan kepedulian kita semua.
Prinsipnya, pertemuan itu berlangsung sangat hangat dan menggairahkan. Terakhir ada sedikit oleh-oleh untuk Kang Maman, sebuah kebaikan berupa sayur-mayur; kangkung dan bayam merah.
Terimakasih Kang Maman. Semoga kebaikan-kebaikan yang kita bincangkan Allah mudahkan untuk kita wujudkan.*