Tiga pihak tampak begitu bahagia. Hal itu bisa kita lihat dengan terang dalam sesi serah terima mesin produksi Alquran Braille dari BMH kepada Yayasan Raudlatul Makfufin yang juga didukung oleh PT Visi Inklusi di Kampung Buaran, Tangerang Selatan, Banten (4/1/24).
Langkah serah terima mesin produksi Alquran Braille itu berlangsung seiring dengan hari braille se-dunia. Tentu ini menjadi surprise tersendiri bagi sahabat muslim yang tunanetra.
Ketua Yayasan Raudhatul Makfufin, Ade Ismail mengaku bersyukur dengan bantuan mesin produksi Alquran Braille itu.
Baca Juga: Senang Game atau Alquran?
“Atas nama keluarga besar yayasan, kami sampaikan terimakasih kepada BMH dan PT Visi Inklusi yang telah memberikan bantuan mesin produksi ini kepada yayasan kami,” ungkapnya.
Berkelanjutan
Laznas BMH sendiri menggandeng Yayasan Raudhatul Makfufin karena kiprah panjang dalam hal ini, sejak 1983.
“Laznas BMH yakin yayasan ini mampu menguatkan amanah umat. Juga akan mampu memaksimalkan pengadaan mesin produksi ini. Terlebih yayasan ini telah konsisten dalam produksi Alquran Braille sekian lama,” ungkap Dirut Laznas BMH, Supendi.
Laznas BMH sendiri selalu berupaya setiap program yang dijalankan dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Bangga
Tidak ketinggalan Manajer Marketing PT Visi Inklusi, Maksum mengaku bangga dengan kiprah BMH dan Yayasan Raudlatul Makfufin.
Baca Lagi: Terapi Duka dengan Alquran
“Saya bangga dengan kedua yayasan ini, BMH dan Yayasan Raudlatul Makfufin yang sejatinya terdepan dalam mendorong anak bangsa yang tunanetra menjadi generasi cerdas dan religius. Kedua lembaga ini benar-benar membantu tugas pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkapnya.
Secara lebih luas, kebahagiaan ketiga pihak itu adalah kebahagiaan umat Islam Indonesia secara keseluruhan.
Dan, sekali lagi hal itu membuktikan bagaimana dana zakat, infak dan sedekah mampu membawa satu energi kebaikan luar biasa bagi kaum muslimin. Inilah sebuah bukti bahwa Islam benar-benar solusi bagi kita semua.*
