Alhamdulillah hari ini (18/5/22) walau pun hanya beberapa jam, saya bisa sharing bareng santri Hidayatullah Marangan.
Pada kesempatan kali ini saya ubah pola interaksi dari paparan pada awal, yang biasa banyak orang lakukan menjadi interaksi sejak pertama.
Jadi saya persilakan para santri putra dan putri langsung bertanya. Kemudian saya jawab dan seterusnya seperti itu sampai menjelang adzan Dhuhur berkumandang.
Sharing Pasangan
Dari beberapa pertanyaan yang menurut saya unik adalah yang ingin menggali bagaimana saya bertemu dengan istri. Apakah kenal lebih dahulu kemudian berpacaran atau seperti apa?
Saya rasa ini adalah sebuah pertanyaan yang ingin memastikan bahwa pacaran tidak menjamin kebahagiaan. Saya pun menjawab pertanyaan itu apa adanya.
Kemudian ada yang bertanya bagaimana membangun konsistensi untuk belajar dan berkarya.
Sharing Soal Konsistensi
Saya pun menyampaikan jawaban bahwa untuk bisa konsisten kita harus selalu ingat kepada Allah.
Bahwa menuntut ilmu adalah wajib. Karena itu belajar adalah menjalankan perintah Allah, maka harus serius dan konsisten.
Kemudian belajar membawa amanah orang tua dan guru (pesantren). Yang itu berarti sekali tidak serius berarti kita menyia-nyiakan amanah orangtua dan guru. Itu sangat berbahaya bagi masa depan kita sendiri.
Lokasi Pesantren
Pesantren Hidayatullah Marangan berada di Dusun Marangan, Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Menuju pesantren ini sekarang relatif gampang. Karena dari Balikpapan telah ada jalan tol, sehingga lebih mudah. Bahkan kalau mau singgah lebih dahulu ke Samarinda, sekarang bisa dengan mudah.
Namun demikian, pesantren ini baru akan masuk sinyal internet. Jadi kalau saya ke Marangan ini, hape akan terputus dari sinyal.
Satu program besar yang belum terealisasi dari program pesantren ini adalah pembangunan masjid seluas 25X30 meter.
Menurut pengurus pesantren, Ustadz Abdi Maksum, dengan konstruksi dua lantai, bangunan masjid ini membutuhkan dana sebesar Rp 6 – 7 miliar.*