Ustaz Ali Usman (73), seorang dai tangguh yang telah mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan ajaran Islam di berbagai pelosok Indonesia, kini sedang bersiap untuk melakukan perjalanan yang paling dinantikan dalam hidupnya—ibadah umroh ke Tanah Suci. Dalam hitungan hari, beliau akan menginjakkan kaki di Mekkah, sebuah impian yang selama ini hanya bisa beliau bayangkan dalam mimpi.
Saya beruntung bisa duduk bersama Ustaz Ali dalam sebuah sesi podcast yang membahas perjalanan dakwah beliau yang luar biasa. Pada usia senjanya (73 tahun), Ustaz Ali tetap menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa, sebuah contoh inspiratif bagi kita semua.
Perasaan yang Meluap: Antara Syukur dan Ketidakpercayaan
Saat saya bertanya tentang perasaannya menjelang keberangkatan umroh, Ustaz Ali Usman terlihat merenung sejenak.
Rasa syukur yang mendalam terlihat dari wajahnya yang tenang, meski ada sedikit kebingungan dan ketidakpercayaan bahwa impian seumur hidupnya akan segera terwujud.
“Bayangan Ka’bah yang selama ini hanya hadir dalam mimpi, kini akan menjadi nyata,” ujar Ustaz Ali dengan suara bergetar.
Seorang dai yang telah mengabdikan hidupnya untuk berdakwah di Balikpapan, Depok, hingga Tanjung Balaik Karimun, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah umroh.
“Saya tak pernah menyangka akan mendapat kesempatan ini,” ungkapnya dalam podcast yang direkam BMH TV di Pesantren Hidayatullah Depok pada 30 Agustus 2024.
Ustaz Ali menyebut umroh ini sebagai hadiah terindah dari Allah, yang datang melalui dukungan dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
Dedikasi dan Prinsip Hidup Sang Dai
Sepanjang hidupnya, Ustaz Ali Usman memegang teguh prinsip “bekerja keras, beribadah keras, dan berpikir keras, tambah makan sedikit.”
Prinsip ini bukan hanya kata-kata, tetapi merupakan rahasia di balik tubuhnya yang tetap kuat dan sehat di usia yang tidak lagi muda. Dedikasinya dalam berdakwah tidak pernah surut, meski berbagai keterbatasan sering kali menjadi tantangan dalam perjalanannya.
Dhiyauddin, Kepala Divisi Implementator BMH Pusat, menjelaskan bahwa program umroh bagi dai seperti Ustaz Ali adalah bentuk apresiasi atas kerja keras mereka. “Umroh bukan sekadar perjalanan spiritual, tapi juga momen untuk mengisi ulang semangat dan memperkuat tekad para dai,” kata Dhiyauddin.
Umroh: Lebih dari Sekadar Perjalanan Spiritual
Bagi Ustaz Ali, umroh ini bukan hanya tentang menyaksikan Ka’bah secara langsung. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan untuk memperbarui komitmen dalam berdakwah.
Baca Juga: Akhlak, Keadilan dan Ekonomi
“Saya akan kembali dengan semangat baru, untuk terus menyebarkan kebaikan dan menebar cinta kasih,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Kisah Ustaz Ali Usman adalah bukti nyata bahwa ibadah umroh memiliki makna yang sangat mendalam. Terlebihbagi para dai yang telah mengabdikan hidupnya untuk Islam.
Ini adalah perjalanan yang tidak hanya memperkuat iman dan menyegarkan jiwa, tetapi juga memupuk semangat untuk terus berjuang di jalan Allah.
Melalui kisah ini, kita diingatkan bahwa perjuangan di jalan dakwah tidak pernah sia-sia.
Ustaz Ali Usman adalah contoh nyata bagaimana ketulusan, kerja keras, dan dedikasi akan selalu mendapatkan ganjaran yang indah, dunia maupun akhirat.
Semoga perjalanan umroh Ustaz Ali Usman menjadi inspirasi bagi kita semua. Utamanya guna semangat dalam berbuat kebaikan dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Harapannya suatu hari kita juga bisa mendapat kesempatan yang sama untuk berziarah ke Tanah Suci.*