Home Kisah Senyum Sebagai Strategi Dakwah
Senyum itu strategi dakwah

Senyum Sebagai Strategi Dakwah

by Mas Imam

Melihat sosok bernama Maryudi Kurnia, orang sepertinya akan langsung kesengsem. Bukan apa, pria asli Lumajang ini sangat mudah tersenyum, baik kepada orang baru lebih-lebih orang lama. “Dakwah memang harus tersenyum,” katanya. “Karena senyum bisa kita gunakan sebagai strategi dakwah,” imbuhnya menegaskan.

Ketika kutanya, darimana belajar tersenyum, ia menjawab singkat, “Guruku.”

“Beliau biasa saya sapa, Ustadz Muallimin Amin,” imbuhnya.

Memang keduanya adalah sosok yang sangat murah tersenyum. “Di Papua itu Ustadz, tidak sama dengan daerah lain. Masyarakat tak kenal hal-hal rumit, tapi kalau kita senyum, mereka suka. Nah begitulah kita sapa mereka selama ini,” ujar Ustadz Mualimin.

Dalam hati saya bergumam, keren memang dua orang ini. Senyum ternyata bukan sekedar ibadah dan teknik komunikasi, lebih jauh senyum ternyata juga menjadi senjata atau strategi dalam dakwah.

Dakwah itu Mengajak

Saya beberapa kali memang menyaksikan langsung, bagaimana dua orang ini melayani tamu di Pesantren Hidayatullah Holtekamp Jayapura.

Jangankan orang dewasa, anak-anak saja langsung nyes dan akrab sama beliau berdua karena kekuatan senyum dari keduanya.

Baca Juga: Awal Kali Manusia Tergelincir

Bahkan, anak-anak asli Papua dari Wamena, Kerom, Merauke, bahkan Papua Nugini langsung merasa betah di pesantren.

“Senang,” kata mereka kala saya tanya disela-sela Musyawarah Wilayah Pemuda Hidayatullah Papua setahun silam.

“Kalau kita jarang senyum, Ustadz, apalagi kepada santri-santri di sini, kasihan mereka. Hiburan mereka itu ya, senyum kita semua,” kata Ustadz Mualimin yang disambut senyum juga oleh Ustadz Maryadi.

Senyum memang strategis untuk mengajak siapapun untuk lebih nyaman. Pantas jika Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa senyum itu sedekah. Seperti sedekah kepada yang membutuhkan, senyum yang tepat dan diniatkan untuk dakwah akan menyirami hati manusia yang galau, gersang, dan hampa.

Oya, hampir tidak tersebut, Ustadz Mugiharto. Pria ini terkesan pendiam, namun kala sudah ngobrol juga sangat mudah tersenyum.

Pria asli Purbalingga ini sejak lulus S1 di STAIL Surabaya hingga sekarang istiqomah berdakwah di Papua. Padahal beliau kuliah di kelas karyawan, namun tak dinyana, kala lulus, ternyata mantap jiwa raganya untuk tugas dakwah ke Papua. Luar biasa.

Senyum sebagai Solusi

Senyum mungkin terkesan ringan dan sederhana. Namun penting disadari, tak semua orang mudah tersenyum kepada sesama, kecuali iman dominan di dalam hatinya.

Seorang syekh mengatakan lebih baik kita tersenyum dan menampakkan wajah berseri-seri kepada manusia.

Katanya, “Untuk apa dan apa gunanya kita tampakkan wajah galau penuh masalah kepada orang lain?

Senyum eratkan silaturrahmi

Senyum eratkan silaturrahmi

Jangan begitu, sembunyikanlah kesedihan dalam lubuk hati kita dan tampakkanlah wajah yang berseri-seri dan senyum yang tulus dan ikhlas.”

Boleh jadi, di balik senyum Ustadz Muallimin, Ustadz Maryudi, dan Ustadz Mugiharto ada jalan mendaki yang tak mudah. Namun, karena mereka sadar bahwa kaena iman bisa tersenyum, mereka lebih memilih tersenyum untuk meneguhkan keimanan di dalam dadanya.

Baca Juga: Khutbah Jumat yang Menyengat

Dalam kata yang lain, senyum adalah solusi bagi diri yang dalam kesulitan, ujian dan cobaan. Dan, bagi orang lain, boleh jadi ini adalah obat, solusi, bahkan jawaban untuk segera bangkit dari pikiran dan perasaan yang salah.

Senyum yang Berenergi

Ustadz Mahladi Murni menulis begitu indah perihal senyum ini di akun facebooknya.

“Saat semua menjadi sulit, senyum menjadi barang amat langka.

Senyum karena lucu, membuat hati riang. Namun tak akan berlangsung lama.

Ketika hening, hati kembali gundah. Senyum karena IMAN, membuat hati jadi tenang.

Seberat apa pun cobaan hidup, hati tetap tawakkal.

Sahabat yang bisa membuat kita tersenyum adalah anugerah.

Sahabat yang mampu membuat kita tersenyum karena IMAN, adalah istimewa.”

Jadi, yuk tersenyum semuanya, karena dalam senyum ada energi dan kekuatan untuk terus hadir memberikan solusi, semangat dan jawaban atas semua keadaan. Allahu a’lam.

Mas Imam Nawawi Ketua Umum Pemuda Hidayatullah
Jakarta, 22 Jumadil Awwal 1442 H

Related Posts

Leave a Comment