Home Hikmah Senja dan Kelembutan Allah Ta’ala
Senja dan Kelembutan Allah Ta'ala

Senja dan Kelembutan Allah Ta’ala

by Imam Nawawi

Pernahkah kita berpikir, apa makna dari hadirnya senja? Cahaya keemasan yang menentramkan hati itu menjadi garis finish dari cerita hari-hari setiap manusia. Sungguh dengan merenungkannya kita dapat melihat betapa senja adalah bagian dari kelembutan Allah Ta’ala.

Senja yang menutup lembaran kehidupan manusia sepanjang hari yang menyimpan ribuan kisah dan rahasia.

Baca Juga: Mengubah Segalanya dari Diri Sendiri

Senja pula yang mengundang manusia menggerakkan akal dan hati guna menggali inspirasi tak berujung.

Adanya senja, membuat manusia tahu akan esok hari, sehingga ia bersiap dengan rencana, aksi dan doa untuk fajar yang akan datang.

Senja juga menjadi pertanda bahwa teriknya mentari bukanlah kondisi yang abadi.

Jadi, manusia tidak perlu khawatir dan takut, perjuangan sekeras apapun, akan bertemu akhir bahkan kemenangan.

Kala kegagalan dan kesulitan menyapa, sabar dan yakin serta tetap tekunlah dalam kebaikan. Karena segera akan datang masa untuk bangikt kembali, tumbuh lebih dahsyat. Subhanallah.

Merenung

Senja bisa kita tangkap bak undangan yang telah Allah desain dalam sistem alam agar manusia tidak lupa merenung, tafakur dan dzikir kepada-Nya.

Ya, merenungkan hakikat kehidupan. Jangan sampai hati ini lupa bahwa dunia hanyalah sementara.

Kemudian, kala waktu bergulir, senja berganti malam, manusia Allah undang bangun dalam keheningan.

Nabi SAW biasa mengisi malam-malam hari dengan sholat Tahajjud.

Jadi, jika Anda mengalami kegalauan hidup, hidupkanlah malam-malam Anda, insha Allah akan ada ketenangan dan kebahagiaan, karena hati merasakan sensasi berkomunikasi dengan Allah.

Menikmati Proses

Senja juga mengajarkan kita tentang ketetapan waktu.

Baca Lagi: Melalui Keindahan Langit Kita Kenali Kuasa Ilahi

Betapa banyak manusia ingin melakukan berbagai hal dengan cepat. Namun sadarlah semua akan tiba sesuai ketetapan waktu.

Orang tak bisa mempercepat matahari terbit atau terbenam, bahkan dengan teknologi apapun.

Dalam kata yang lain, senja mendidik kita bagaimana mengisi hari, menikmati proses, menjadi insan yang ulet, sabar dan penuh keyakinan.

Dan, orang yang bahagia adalah yang mengerti bahwa hidup ini ada dalam genggaman Allah Ta’ala, bukan ambisi buta dirinya yang lemah dan tak berdaya.

Dari senja kita dapat melihat sepenuh hati betapa Allah Maha Lembut. Jadi, untuk apa seseorang mempertahankan watak keras dan kasar dalam dirinya?*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment