Dini hari (10/12) seorang kolega mengirimkan foto kegiatan kami dahulu. Sudah cukup lama. Dalam foto itu saya duduk di bagian lebar meja bersandingan dengan Prof. Dr. Abdul Mu’ti, yang sekarang menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Saya coba mengingat kembali apa yang menjadi pesan-pesan beliau. Pesan yang sangat penting sekaligus enak kami nikmati. Karena cara beliau memaparkan benar-benar ringan, renyah dan mencerahkan.
Sebelum kepada pesan itu, kita sama-sama tahu Prof. Mu’ti adalah sosok yang cerdas, objektif dan kritis, termasuk kepada pemerintahan jika ada kebijakan yang menurutnya penting dapat koreksi.
Hari Guru
Saat gelaran upacara peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Senin, 25 November 2024, Mu’ti menjelaskan soal tema. Tema Hari Guru tahun ini adalah ‘Guru Hebat Indonesia Kuat’.
Menurut Mu’ti, tema ini mengandung tiga makna. Pertama, guru sebagai pendidik profesional yang bertugas mengajar dan membimbing para murid.
Baca Juga: Pemuda Mesti Terdepan dalam Kebaikan
“Kedua, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen perubahan,” ucap Mu’ti dalam pidatonya di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, seperti laporan Tempo.
“Ketiga, kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik bagi guru ASN, PNS, dan PPPK, maupun non-ASN,” ucap dia.
Membaca Realitas
Nah, kembali pada soal pesan. Kala itu yang berhasil saya ingat, Prof Mu’ti meminta kaum muda yang aktif dalam gerakan dakwah untuk pandai membaca.
Membaca itu komprehensif. Bukan hanya tekun membaca Alquran dan Hadis, tetapi juga aktif membaca realitas.
Dengan begitu aktivitas dakwah kita bertumbuh. Memang harus kita mengucapkan “Qola Ta’ala, Qola Rasulullah.
Tapi kita juga harus bisa berkata Qola Undang-Undang, Qola KUHP, dan lain sebagainya yang memang perlu hidup dalam kenyataan umat, bangsa dan negara.
Pesan yang sangat singkat dan sederhana. Namun implementasinya, kita harus benar-benar aktif memerhatikan segala hal. Lebih-lebih pada era media sosial, yang orang begitu mudah membuat konten tapi belum tentu kita memerlukannya.
Semoga Prof Mu’ti sehat selalu, berhasil membawa kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Terhadap kita semua, kaum muda, lihatlah semangat Prof Mu’ti dalam belajar, berpikir kritis dan selalu bisa tersenyum renyah menghadapi apapun.*