Allah akan selalu punya cara menghibur seorang hamba memang benar-benar nyata. Itulah yang saya rasakan semalam (Jumat, 17/1/25). Gelaran Selebrasi 2000 Naskah Mas Imam Nawawi memang bukan acara gebyar, namun hanya satu bukti konsistensi ikhtiar.
Puji Asmoro, anak muda yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk acara semalam berjalan lancar menyampaikan energi besarnya. Mengapa ia mau melakukan itu semua.
“Bagi saya apa yang Ustadz lakukan dengan tekun menulis adalah hal besar. Meski mungkin kita masih sering melihat orang tua yang tampak menyepelekan generasi muda. Saya ingin energi ini menjadi milik kita semua, anak muda harus berkarya,” katanya.
Saya memang kerap mengatakan kepada teman-teman, waktu itu seperti embun pagi, akan segera pergi dan berlalu. Jika kita tidak mengisinya dengan kebaikan, maka hilanglah satu kesempatan besar pada hari itu.
Menulis setiap hari sejak akhir 2020 tepat saat launching website masimamnawawi.com yang dibidani Rudi Trianto, sahabat saya di Surabaya, hingga akhir 2024 ini telah mencatatkan total naskah lebih dari 2000. Satu hal yang tak pernah saya persiapkan. Semua berjalan seperti biasa. Kata orang seperti air mengalir.
Obrolan Lepas Jadi Selebrasi
Bahkan agenda Selebrasi 2000 Naskah Mas Imam Nawawi pun tak melalui rencana. Tapi sebatas obrolan lepas.
Namun, seperti hujan yang menyapa bumi, konten obrolan itu meresap kuat ke dalam hati. Hati saya dan teman-teman saya. Seperti Ainuddin, Adam Sukiman, dan Puji Asmoro. Masih ada teman saya lainnya, tapi mereka tidak ikut dalam bincang itu, namun hatinya menyetujui.
Boleh jadi ini bukan soal obrolan, tapi memang Allah SWT telah menyiapkan jalan. Perjalanan 2021 ke 2024 jangan hanya jadi capaian pribadi, tapi maksimalkan untuk bisa jadi milik semua anak muda.
Memang bagus kita bisa bersinar seperti rembulan. Tapi mengapa tidak kita ajak semua bintang ikut memancarkan cahaya, hingga malam tak selalu terkesan gulita. Namun juga tentang cahaya, petunjuk jalan, mencapai tujuan.
Pendongkrak Semangat Literasi
Menulis bagian dari literasi. AM. Sholihin, Ketum LIDMI pun menyampaikan bahwa kita tak boleh berhenti menulis.
“Mas Imam adalah contoh nyata bahwa kerja keras dan dedikasi dalam literasi dapat menjadi bagian dari perjuangan besar membangun peradaban yang lebih baik,” katanya.
Baca Juga: Menulis Membantu Tertib dalam Berpikir
“Menulis bukan sekadar aktivitas, tetapi jalan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan secara berkelanjutan. Semangat ini selaras dengan visi gerakan LIDMI untuk mencetak pemimpin intelektual yang berorientasi pada dakwah dan perbaikan umat,” ujarnya menegaskan.
Sementara itu Direktur Literatur Institu, Asran Siara menyampaikan dalam semangat membangun literasi bangsa, kita butuh sosok yang memberi kekuatan dengan peran dan karyanya.
“Di tengah derasnya arus informasi digital, kita membutuhkan sosok yang mampu menghadirkan hikmah dan inspirasi bagi banyak orang. Mas Imam Nawawi adalah contoh nyata pemuda yang produktif dalam menulis dan berdakwah melalui media digital,” ungkap Asran.
PR dari PP Persis
Meski 2000 naskah telah saya capai, tak berarti PR telah usai. Bang Hadi Nur Ramadhan memberikan pekerjaan rumah baru untuk saya.
“Ke depan, tulisan Bang Imam yang renyah, menghentak dan singkat harus mulai mengandung unsur-unsur sastra, agar semakin cerdas kita dalam berbahasa,” katanya.
“Selanjutnya, 2000 naskah ini harus ada upaya menghimpun lalu menjadi buku. Tetapi yang utama, jangan berhenti menulis,” tegasnya.
Saya sangat bersyukur dengan momentum selebrasi semalam. Seperti kata Inayah Wahid dalam sebuah acara di Palmerah Yuk, lakukan saja sesuatu. Mungkin hari ini kecil, tapi 10 atau 15 tahun ke depan yang kecil hari ini akan jadi gelombang yang besar.
Bagi saya, dapat nikmat dari Allah berupa kemauan dan kemampuan menulis hal sederhana, itu sangat luar biasa. Jika kemudian nikmat ini menjadi lebih besar manfaatnya, meluas kegunaannya, maka itu dahsyat sekali.
Kepada Allah saya kembali, mari menata hati, kita isi hari ini dengan kembali berkarya. Bismillah, saya akan menulis lagi, membaca, diskusi dan menulis lagi dengan izin-Nya. Teman-teman, pilihlah apa yang kalian suka, jadikan itu hobi yang menggugah diri dan menginspirasi.*