Home Opini Selamat Munas 3 POROZ
Munas 3 POROZ

Selamat Munas 3 POROZ

by Imam Nawawi

POROZ (Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat) akan memulai gelaran Musyawarah Nasional (Munas) pada hari ini (28-29 Januari 2025) di Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam buku “Kiprah dan Jejak Langkah Kolaborasi Kebaikan POROZ” Ketum POROZ saat ini, KH. Dr. Moch. Bukhori Muslim, MA, bahwa POROZ adalah rumah besar bagi gerakan zakat di Indonesia.

Langkah itu seiring dengan eksistensi Lembaga Amil Zakat Ormas Islam, seperti NU Care-LAZISNU, Lazismu, LAZ Persis, Laznas Dewan Da’wah, Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) dan Laznas Al-Irsyad Al-Islamiyyah.

POROZ kata sang Ketum dalam pengantar buku itu, “terus tumbuh menjadi wadah komunikasi, advokasi, dan kolaborasi yang menguatkan sinergi di antara LAZ Ormas Islam Indonesia.

Terus Tumbuh

Sebagai organisasi POROZ memang masih belia. POROZ lahir pada 9 Februari 2018 sebagai respon atas dinamika perzakatan Tanah Air.

Baca Juga: Sinergi POROZ dengan BMH Pusat

Meski demikian, POROZ sebagai wadah berhimpunnya Lembaga Amil Zakat (LAZ) tingkat nasional di bawah ormas, langsung memiliki kiprah signifikan dan menjadi perhatian pemerintah, baik Kemenag maupun Baznas.

Beberapa jenis diskusi dan kolaborasi berjalan apik antara POROZ dan Kemenag dalam hal ini Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Prof. Dr. Waryono AG. Begitu pula dengan Baznas.

Bahkan kedua unsur pemerintah itu akan hadir. Bersama Baznas juga akan ada MoU Program strategis yang siap dikolaborasikan.

Dengan sejumlah fakta itu tampak bahwa peluang POROZ terus tumbuh sangat kuat. Tinggal kepengurusan ke depan yang terpilih melalui saluran Munas 3 ini dapat benar-benar menjalankan amanah secara lebih progresif dan berdampak.

Program yang telah berlangsung selama ini harus mendapat perhatian untuk semakin kuat dan berpengaruh. Sisi lain perlu inovasi dan inisiasi program yang relevan seiring perkembangan kehidupan masyarakat.

Bagaimanapun masih muda, POROZ tetap harus mampu menjadi poros penggerak kebaikan melalui zakat, infak dan sedekah umat.

Canggih dan Lincah

Sebagian orang mungkin ada yang bertanya harus bagaimana POROZ ke depan?

Jika melihat realita, tantangan dan dinamika keumatan, POROZ yang dalam Munas 3 ini mengangkat tema tentang ketahanan pangan umat, maka dua hal harus jadi karakter POROZ ke depan, yakni memiliki kecanggihan dalam sistem dan kelincahan dalam gerakan.

Sistem yang canggih artinya POROZ punya kemampuan mengelola platform digital dalam hal bagaimana masyarakat dapat mengakses program kebaikan dari seluruh anggota Laz yang ada, sehingga sisi yang lain POROZ mampu memberi respon cepat.

Misalnya dalam bidang kesehatan, POROZ dapat melakukan kerjasama dengan rumah sakit atau puskesmas yang mana ketika ada data ajuan dari mustahik datang, POROZ dapat segera memberikan rekomendasi kepada Laz anggota untuk memberikan tindakan yang memadai.

Sementara untuk kelincahan, POROZ harus bersinergi dan kolaborasi dengan berbagai komunitas yang memungkinkan seluruh LAZ anggota POROZ semakin lincah dalam kebaikan.

Seperti komunitas pesantren yang ingin berdaya secara ekonomi. Komunitas pemuda yang ingin memberdayakan masyarakat dan sebagainya. Semua itu bisa diadvokasi dan “dimobilisasi” oleh POROZ dengan mekanisme yang transparan dan sistem yang canggih.

Apapun, umat dan pemerintah pasti menanti peran POROZ yang lebih terstruktur, progresif dan berdampak kebaikan nyata bagi masyarakat. Selamat Munas 3 POROZ. Berkah Allah semoga selalu menyertai dan kebaikan umat bisa terus dihadirkan.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment