Kala membaca kisah-kisah orang terdahulu, sebagaimana karya Ibn Qayyim Al-Jauziyah yang berjudul “Al-Jawab Al-Kafi Liman Saala ‘Anid Dawai Asy-Syafi” kita menemukan banyak keajaiban. Seperti kisah orang yang selamat dengan berdoa dalam sholat.
Pada masa itu manusia memang sangat tinggi keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Buktinya sederhana, setiap ada masalah, apalagi yang mengancam jiwa, ia tidak berteriak-teriak, atau lari tunggang langgang. Malah rileks dialog dengan sang penjahat lalu minta izin sholat.
Baca Juga: Memahami Doa
Tentu bagi orang yang hidup pada masa sekrang tindakan itu jelas irasional. Tetapi bagaimanapun kita memandang, itu adalah fakta. Apalagi kalau kemudian seorang ulama juga mengutip dalam kitabnya agar kita juga mengambil manfaat dan pelajaran.
Luar Biasa Doa
Kisah ini berangkat dari penuturan Hasan Bashri yang kemudian sampai kepada Ibn Abid Dunya dan mengabarkan kepada yang lain seperti termaktub dalam Kitab Al-Majanin Fiddua.
Kala itu ada sahabat Nabi SAW mendapat julukan Abu Muglaq. Ia seorang pedagang. Sehari-hari ia sibuk mendagangkan barang miliknya sampai ke negeri yang jauh.
Meski begitu ia seorang yang juga ahli ibadah dan terkenal sangat wara’. Menjaga betl dari hal-hal yang meragukan.
Suatu saat dalam perjalanan ia dicegat penjahat yang menghunuskan pedang.
“Letakkan semua barang-barangmu, kalau tidak akan kubunuh kau!”
Sahabat itu tenang dan berkata. “Mengapa Anda inginkan darahku. Ambil hartaku dan pergilah.”
Penjahat itu menjawab, “Tidak! Harta itu untukku dan aku ingin membunuhmu.”
Sahabat itu kemudian berkata, “Jika engkau tetap tidak mau, biarkan aku sholat empat rakaat.”
Pencuri itu tidak keberatan. “Silakan sholat semau kamu.”
Sahabat itu pun berwudhu lalu sholat empat rakaat. Pada sujud terakhir ia berdoa.
“Wahai Yang Maha Pengasih, wahai Pemilik Arys yang agung, wahai Yang Maha Mengerjakan kehendak-Nya, aku meminta kepada-Mu dengan kekuatan-Mu yang tidak terkalahkan, dengan kerajaan-Mu yang tidak tertandingi, dengan cahaya-Mu yang memenuhi tiang-tiang arasy-Mu. Jagalah aku dari kejahatan pencuri ini, wahai Yang Maha Pemberi Pertolongan! Tolonglah aku, tolonglah aku, tolonglah aku.”
Tidak lama tiba-tiba datang seorang penunggang kuda dengan membawa tombak dan langsung menyerang penjahat itu dengan menusuknya.
Penjahat itu mati, lalu penunggang kuda itu mendekat ke sahabat yang berdoa itu. “Bangkitlah.”
Mengguncang Langit
Setelah bangkit sahabat Nabi SAW itu berkata. “Demi ayah dan ibuku, siapakah Anda? Hari ini Allah telah menolongku lantaran Engkau.”
Penunggang kuda itu menjawab, “Saya adalah malaikat penghuni langit ke empat. Nah, Tatkala Anda berdoa aku mendengar pintu-pintu langit berbunyi. Tatkala Anda berdoa kedua kali aku mendengar hiruk pikuk semua penghuni langit.
Tatkala Anda berdoa kedita kali aku mendengar titah. ‘Ini adalah doa orang yang sedang kesulitan.’ Kemudian aku meminta kepada Allah agar membunuh si pencuri ini.”
Baca Lagi: Inilah Doa Pemimpin Sejati
Usai sudah cerita itu. Kemudian Hasan Bashri berkata, “Barangsiapa yang berwudhu, sholat empat rakaat, dan berdoa dengan doa ini, doanya dikabulkan baik ia dalam keadaan sulit atau tidak.”
Jadi, jangan pandang doa biasa-biasa saja. Doa bisa mengubah segalanya. Oleh karena itu mari perbanyak berdoa kepada Allah. Jangan bersandar selain kepada Allah.*