Media mengabarkan bahwa stok minyak goreng kembali melimpah. Tetapi dengan harga baru, usai harga eceran tertinggi dicabut. Jadi, selamat datang minyak goreng harga tinggi.
Hal ini karena harga minyak goreng kemasan sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar.
Pas harga rendah, minyak goreng menghilang. Pas harga tinggi, minyak goreng datang.
Jelas, situasi ini menjadikan publik memiliki banyak pertanyaan dan dugaan. Mengapa minyak goreng menjadi begitu langka, sedangkan kebun sawit di Indonesia begitu luas. Aneh memang!
Baca Lagi: “Bahaya” Banyak Komoditi Naik Harga
Saya pernah jalan dari Aceh sampai Manokwari, namanya bentangan kebun sawit selalu ada. Begitu ada kebun sawit, luasnya bukan kaleng-kaleng.
Respon Anggota DPR
Kecurigaan juga muncul dari Anggota DPR yang mau memberi respon pada masalah ini. Ia adalah Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PPP Achmad Baidowi.
“Pasokan minyak goreng langsung tersedia di berbagai toko. Bahkan dengan harga mencapai Rp 25 ribu, ini berarti ada yang sengaja menahan pasokan alias menimbun, tunggu HET dicabut baru pasokan dikeluarkan,” kata pria yang akrab disapa Awiek kepada wartawan, Kamis (17/3/2022) seperti suara.com kabarkan.
Menindaklanjuti hal itu ia mendorong pihak kepolisian menelusuri titik-titik distribusi yang tiba-tiba melimpah.
Namun, akankah masalah minyak goreng ini benar-benar akan diatasi dengan baik, transparan dan ada ketegasan?
Bandung Kompak
Harga minyak goreng kompak naik harga terjadi di Bandung.
Berdasarkan pantauan, Kamis (17/3/2022), harga minyak goreng kemasan premium di Yogya Group mencapai Rp 47.900 untuk kemasan dua liter, seperti kabar dari Republika.
Dalam pemberitaan itu harga mulai dari Rp. 40.000 sampai Rp. 49.500.
Bukan hanya Bandung yang mengalami hal ini. Beberapa daerah lain juga demikian, seperti Jakarta, Pamekasan Madura dan lainnya.
Ganjalan
Fenomena harga minyak goreng yang tinggi, utamanya usai HET dicabut menunjukkan bahwa pemerintah sedang mengalami ganjalan serius.
Hal ini karena pemerintah juga sedang membangun proyek besar IKN yang tentu membutuhkan dana sangat besar.
Apakah mungkin IKN akan sukses, jika mengendalikan harga minyak goreng saja pemerintah belum mampu memberikan bukti kepada rakyat?
Baca Lagi: Usai Minyak Goreng Kini Harga Daging Sapi Naik
Benar-benar ganjalan yang tidak ringan, baik bagi pemerintah maupun rakyat. Semoga pemerintah dapat segera mengatasi semua permasalahan dasar masyarakat ini.
Berjuanglah agar rakyat tidak kesulitan. Sungguh amanah kekuasaan itu adalah untuk mensejahterakan rakyat. Bukan menyulitkan rakyat, walau hanya dengan sekedar harga minyak goreng yang tinggi.*