Home Kajian Utama Satu Bahaya Besar Bagi Pemuda
Satu Bahaya Besar Bagi Pemuda

Satu Bahaya Besar Bagi Pemuda

by Imam Nawawi

Pemuda itu bergegas
Bukan malas
Pemuda itu melesat
Bukan selalu terlambat
Pemuda itu progresif
Bukan pasif
Pemuda itu bervisi
Bukan hidup tanpa arti
Pemuda itu siap tanggung jawab
Bukan gugup dan gagap

Kalau kita bicara tentang kebaikan-kebaikan serta peluang tentang masa depan pemuda maka itu belum pernah begitu banyak bisa kita peroleh. Namun soal bahaya besar bagi pemuda tempatnya tidak banyak yang tertarik mengulasnya.

Apakah suatu bahaya besar bagi pemuda itu? Tidak lain adalah kegemarannya membiarkan waktu longgar, kosong, tanpa produktivitas.

Seorang pemuda yang dalam 24 jam sebagian besar waktunya tidak menghasilkan kebaikan bagi diri maupun orang lain maka dia sedang membunuh dirinya sendiri di masa mendatang.

Baca Juga: Memahami Kembali Makna Waktu

Oleh karena itu pemuda harus selalu berupaya untuk sibuk. Sibuk dalam hal apapun yang membangkitkan diri untuk terus sadar akan pentingnya mengisi waktu dengan kebaikan.

Kesibukan Nabi

Mari perhatikan teladan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Pada zaman beliau, teknologi belum seperti sekarang. Tetapi perhatikan produktivitas Nabi dalam 24 jam.

Nabi bisa mengisi pengajian, menjenguk orang sakit, menjahit sandal dan bajunya sendiri, membahagiakan istri-istri, melayani konsultasi umat, bahkan memeriksa pasar, serta memperhatikan makanan para penuntut ilmu di ashabu shuffah.

Saya yakin masih banyak lagi yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam 24 jam. Termasuk ibadah malam yang begitu panjang. Bila betul-betul menjadikan dunia ini sebagai sarana untuk produktif dunia dan akhirat.

Kalau ini kita coba tarik sebagai cermin untuk melihat produktivitas kita dalam 24 jam, adakah kita 50% sibuk produktif daripada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam?

Jika ternyata kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk perkara yang tidak benar, bahkan tidak berfaedah, maka sungguh pemuda itu benar-benar dalam bahaya.

Penyesalan

Dalam kata yang lain, udah yang tidak memanfaatkan waktu hari ini dengan segala hal yang menunjang masa depan yang baik dia betul-betul dalam kerugian.

Hal ini karena waktu tidak bisa berulang. Bahkan kekuatan fisik akan terus berkurang. Apabila hal itu disadari pada masa yang akan datang maka sungguh tinggallah penyesalan.

Baca Lagi: Pemuda, Jangan Sampai Cepat Pikun

Jadi kalau benar kita adalah seorang pemuda yang menghendaki keuntungan besar dunia dan akhirat, jauhilah kesia-siaan.

Maju terus dan berpantang mundur harus menjadi mental seorang pemuda di dalam menerobos masa depan.

Jangan jadi penakut apalagi pengecut. Karena sungguh kebaikan-kebaikan hari ini yang dilakukan pemuda yang akan memberikan kebaikan masa depan umat bangsa dan negara.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment