Home Kisah Sapi Kurban BMH Berenang untuk Dikurbankan

Sapi Kurban BMH Berenang untuk Dikurbankan

by Imam Nawawi

Perjuangan teman-teman amil BMH untuk mengantarkan hewan kurban sangat luar biasa. Bahkan ada satu kisah menarik, yang mana sapi kurban yang akan turun ke Pulau Derawan harus berenang dari kapal ke pantai.

“Karena di Pulau Derawan pelabuhannya tidak memadai untuk hewan turun sebagaimana mestinya, dengan terpaksa sapi kita dorong terjun ke pantai. Jadi sapi bisa sedikit refreshing dengan berenang beberapa saat di tepi pantai,” ungkap Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Kaltim, M. Rofiq.

Baca Juga: Keindahan Masjid Agung Baitul Hikmah Berau

Sapi berenang itu pun dalam kondisi tali kekang sudah dalam kendali masyarakat Pulau Derawan di tepi pantai, sehingga sapi berenang langsung ke tepian dan menjadi sedikit hiburan bagi anak-anak dan warga Pulau Derawan.

Perjalanan

Menuju Pulau Derawan apalagi Maratua, yang BMH juga kirim hewan kurban ke Pulau Maratua tidaklah mudah apalagi singkat.

Saya pernah menyusuri jalanan Kalimantan Timur mulai Balikpapan sampai ke Berau kemudian ke Tanjung Batu dan menyeberang laut ke Pulau Derawan. Panjang sekali perjalanan ini.

Bagi saya yang baru pertama kali melakukan perjalanan itu terasa sekali badan butuh istirahat total.

Tetapi teman-teman amil BMH di Kalimantan Timur sudah biasa dengan perjalanan panjang seperti itu.

Itu baru jalan sendiri, bawa badan sendiri. Nah ini amil-amil BMH jalan bukan sekedar membawa badan, membawa amanah hewan kurban.

Subhanallah. Kalau tidak ada kuasa Allah, amatlah sulit membayangkan orang mau berjuang seperti itu. Alhamdulillah, selalu ada hamba Allah yang berkurban dan amanah menyalurkan hewan kurban.

Kuatkan

Kiprah lembaga seperti BMH harus kita kuatkan. Kuatkan dalam segala sisi, mulai pengawasan, keprofesionalan dan sebagianya. Pasalnya lembaga seperti BMH adalah berangkat dari kegelisahan problem keumatan.

Jadi satu sama lain harus bisa saling mendukung agar kinerja bisa semakin profesional, amanah dan tentu saja menjawab kebutuhan umat.

Semoga ke depan, umat Islam semakin solid dalam solidaritas, sehingga pada setiap momentum kebahagiaan dalam Islam, semua berbahagia.

Baca Lagi: Islam dan Gerak Ekonomi Indonesia

Misalnya, Idul Adha. Kalau masyarakat kota bisa nyate, kita berharap yang di pulau-pulau atau pedalaman juga bisa nyate.

Kalau Idul Fitri yang masyarakat kota bisa pakai baju baru, tersenyum bahagia, kita juga ingin masyarakat kepulauan dan pedalaman juga demikian. Subhanallah, indah sekali ajaran Islam ini.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment