Home Kisah Saling Hubung
Saling Hubung

Saling Hubung

by Imam Nawawi

Judul saling hubung ini muncul usai pagi tadi (3/12/22) sahabat saya dari Pemuda Hidayatullah Kaltim menghubungiku melalui saluran video call WA.

Ternyata mereka sedang berada di Penajam Paser Utara, tempat IKN sedang pemerintah galakkan untuk segera rampung proses pembangunannya.

Agenda mereka pun sama, menyapa anak-anak muda kader Hidayatullah untuk siapkan mental, diri dan semangat membangun Indonesia ke depan.

Saat saling hubung itu berlangsung saya sedang siap-siap sarapan. Saya pun mengurungkan niat pertama dan menerima video call dari sahabat yang sedang touring dakwah di Kaltim.

Baca Juga: Agar Pemimpin Mendapat Cinta

Saya senang karena teman-teman Kaltim begitu antusias dalam program penting bagi negeri ini, yaitu ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menguatkan Tekad

Sebagai orang yang sama-sama melakukan perjalanan, kami mudah berkomunikasi yang berdampak pada penguatan tekad.

Bang Imam Muhammad menyampaikan bahwa mereka ke PPU adalah karena tekad sang ketua, Bang Shobirin, yang terus membara, membakar semangat dan tekad kami semua.

Dan, menguatakan tekad memang bukan perkara mudah, mengingat tekad adalah pekerjaan hati, sedangkan kondisi hati orang sangat bergantung pada kualitas visi dan imannya.

Saya sendiri yang menerima video call iu dari Jambi juga merasa sangat senang dengan kekompakan kawan-kawan Kalimantan Utara.

Tekad kita sama, visi kita juga dan langkah nyata dengan kekompakan serta soliditas adalah hal yang harus sama-sama dijaga.

Terus Berbagi Cerita

Usai telpon-telponan itu saya mendapat tugas untuk berbagi cerita dengan santri putri Hidayatullah Jambi.

Ya, memang hidup ini harus bisa saling berbagi, termasuk berbagi cerita. Dari cerita kita melihat sejarah. Dari sejarah kita belajar pengetahuan dan kebijaksanaan.

Pendek kata ada banyak jalan untuk hidup bermanfaat. Satu di antaranya adalah bagaimana kita terus bisa berbagi cerita.

Cerita yang saya sampaikan adalah perjalanan panjang Nabi dan Rasul dalam dakwh.

Kedua, cerita perihal setan nanti mengatakan bahwa yang benar itu hanyalah janji Allah bukan yang lain (QS. 14;22).

Ketiga ialah cerita tentang bahwa bangsa yang akan maju adalah yang gemar membaca.

Baca Lagi: Makna Kekuasaan

Hebatnya Alquran pertamakali berbicara tentang betapa pentingnya membaca dalam memajukan diri, keluarga, agama, bangsa dan negara.

Jadi melalui saling hubung guna menguatkan tekad dan membangun tradisi membaca yang kuat, kita akan sama-sama bisa membawa bangsa, agama dan negara ke depan lebih baik lagi, insha Allah.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment