Sadar sebagai pemimpin jadi tema ulasan kali ini usai saya membaca buku, “Good Leaders Ask Great Questions” karya John C. Maxwell.
Ia mengatakan bahwa orang zaman sekarang ingin memimpin biasanya karena mengejar hak dan fasilitas istimewa. Sedikit yang sadar bahwa memimpin adalah bertanggung jawab.
Kata Maxwell lebih lanjut, hak yang terlampau dibesar-besarkan malah akan merugikan suatu bangsa atau negara.
Coba perhatikan bagaimana pikiran-pikiran dan praktik aneh dalam kehidupan malah jadi arus gelombang besar, sebut saja LGBT. Itu tidak lain karena mereka memperjuangkan hak.
Lihat bagaimana pemimpin melakukan rekayasa pelanggaran. Itu karena mereka merasa punya kewenangan dan hak yang besar. Banyak lagi contoh lainnya.
Baca Juga: Anak Muda Harus Siap Memimpin
Namun mereka lupa akan satu hal penting, yaitu tanggung jawab.
Mengapa banyak rumah tangga hancur dalam perjalanannya, karena suami dan istri tahunya hanya soal hak. Apakah kewajiban ditunaikan atau tidak, itu tidak penting. Yang penting, hak segara diperoleh.
Kewajiban Insan
Selaku manusia kita punya kewajiban. Mulai mengenal Allah sebagai Tuhan, kemudian beriman dan bertakwa kepada-Nya.
Selanjutnya, sebagai warga negara kita punya kewajiban, membayar pajak dan berperilaku baik.
Kemudian, sebagai suami ada juga kewajibannya, menafkahi istri dan anak. Menjadi pemimpin yang memberi teladan dan inspirasi.
Bahkan seorang presiden pun punya kewajiban. Mulai dari jujur kepada rakyat, membela hak-hak rakyat dan mensejahterakan kehidupan rakyat.
Kalau ada pemimpin gagal melakukan itu, sampai pada level presiden sekalipun, maka nilainya adalah negatif, lebih buruk dari nilai nol.
Sadarkan
Ketika seseorang berupaya menyadarkan dirinya akan kewajiban, maka ia tidak akan menjadi manusia yang matanya aktif hanya kala berbicara hak.
Pemimpin akan mudah menjadi pribadi yang bertanggung jawab hanya kalau ia mau sadar bahwa selain ada hak, juga ada yang namanya kewajiban.
Orang yang mengabaikan kewajiban seperti orang yang putus asa lalu bunuh diri. Ia membunuh moral dan akal sehatnya sendiri.
Oleh karena itu orang yang bunuh diri moral dan akal sehat akan menjadi buta terhadap kebenaran. Justru sebaliknya, mereka akan sangat buas dalam hal memuaskan hawa nafsunya sendiri.
Baca Lagi: Jangan Pernah Membenci Nasihat
Oleh karena itu, ada benarnya ungkapan Maxwell bahwa bangsa yang lupa kewajiban dan sangat senang menuntut hak secara berlebihan, akan menjadi brutal, buas dan beringas.
Dan, tidaklah sebuah bangsa begitu keadaan pemimpinnya, melainkan gerbang kehancuran benar-benar telah dekat. Percaya atau tidak, begitulah sejarah memberikan catatan, yang seharusnya kita pahami.*