Home Kajian Utama Saatnya Memulai Membangun Peradaban

Saatnya Memulai Membangun Peradaban

by Imam Nawawi

Jika ada satu kata yang harus kaum muda Muslim katakan dalam hidup adalah “memulai.” Ya, ini saatnya kamu muda memulai membangun peradaban.

Tidak mudah memang. Apalagi kalau memandang realitas sekarang.

Baca Juga: Timing Kemenangan Peradaban

Sekalipun Barat dengan kapitalisme dan liberalisme mulai sempoyongan, belum ada tanda-tanda tawaran gagasan dari kaum Muslimin untuk menjawab krisis yang melanda umat manusia seluruh dunia.

Ekonomi syariah memang mulai bergairah. Namun belum seutuhnya mampu unggul dari praktik keuangan non-syariah.

PR Internal Umat

PR mendasar internal umat Islam adalah bagaimana melakukan bersih-bersih pikiran dan gagasan agar benar-benar murni membawa nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan kaffatan linnas.

Sebab agak sulit umat Islam tampil menawarkan gagasan kemajuan sementara penyakit bernama inferior masih menggerogoti sistem kesadaran. Alih-alih mau berjuang, percaya diri saja masih sulit.

Namun, superioritas Islam itu sendiri akan muncul jika umat Islam meiliki kemampuan memadai dalam memahami ajaran Islam secara utuh dan menyeluruh, utamanya dalam hal meningkatkan kualitas pemahaman dan kesadaran untuk berjuang menolong agama Allah.

Tanpa adanya kesadaran itu yang menjelma dalam keuletan membenahi pikiran dan kesadaran diri relevan dengan nilai-nilai Islam, ke-Islam-an yang ada cenderung masih berupa kesadaran karena keturunan daripada kesadaran karena pengetahuan dan keyakinan mendalam.

Siklus Peradaban

Kalau sebagian kita masih memandang Barat unggul dalam segala sisi, maka tengoklah sejarah. Dahulu Barat itu bukanlah peradaban yang hidup.

Dr. Abdurrahman Ali Al-Hajji dalam bukunya “Andalusia” menuturkan dengan utuh.

Eropa pada abad pertengahan sangatlah memprihatinkan. Masyrakat Eropa hidup dalam selimut kerusakan dan kejahatan. Tidak mengenal perawatan diri dan kebersihan lingkungan, penuh kebodohan, kekacauan, kemunduran, kezaliman dan penindasan.

“Buta aksara meluas, serta peperangan dan kekejian terjadi di mana-mana. Era tersebut merupakan arena pertempuran dan penindasan. Saat itu tindakan anarki mengacaukan Eropa dan kesengsaraan menghantamnya. Eropa tenggelam dalam kegelapan,” urainya.

Artinya, ketika Eropa seperti itu keadaannya, Islam jauh melesat dengan kecanggihan sains dan teknologi dengan konsistensi yang amat kokoh dalam memahami ajaran Islam secara progresif.

Nah, sekarang, seperti kata Syaikh DR. Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya “Fikih Daulah” tidak banyak umat Islam yang sadar dan mau membaca apalagi mensolusikan problem umat. Padahal pada masa awal Islam pemikiran satu orang bisa menjangkau berabad-abad berikutnya.

Baca Lagi: Literasi dan Kebangkitan Peradaban

Inilah yang harus semua elemen umat sadari. Kemudian bersegera melakukan upaya untuk memulai gerakan membangun peradaban Islam secara utuh dan menyeluruh, manajerial dan spiritual.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment