Saat dunia terus berjalan, kita semakin dewasa, pernahkah kita merasa terbebani oleh pikiran yang tak kunjung usai?
Beban masalah, kecemasan akan masa depan, atau penyesalan atas masa lalu, semuanya bisa menjadi beban yang menghimpit jiwa.
Namun, bagaimana cara kita meringankan pikulan pikiran ini dan menjalani hidup dengan lebih banyak melakukan kebaikan?
Jawabannya mungkin lebih sederhana dari yang kita bayangkan. Kepada orang yang bertanya soal itu, saya sampaikan dengan terang bahwa, “Meringankan pikiran hanya bisa kita lakukan kalau kita tahu mana yang harus benar-benar kita pikirkan, dan mana hal-hal yang tak perlu kita pikirkan.”
Fokus
Terlalu sering, kita terjebak dalam labirin pikiran yang tak berujung.
Kita bertanya-tanya tentang hal-hal yang berada di luar kendali kita, membayangkan skenario-skenario yang belum tentu terjadi, dan meratapi kesalahan masa lalu.
Semua itu hanya akan menambah beban pikiran, tanpa memberikan solusi nyata.
Maka, mari kita belajar untuk memilah dan memilih pikiran yang layak untuk kita simpan. Fokuslah pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, pada tindakan yang bisa kita ambil untuk menciptakan perubahan positif. Sisanya, biarkanlah berlalu.
Selain itu, sibukkan diri dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Dedikasikan waktu dan energi Anda untuk membantu sesama, mengembangkan diri, atau mengejar passion Anda. Seperti kata pepatah, “Tangan yang memberi lebih bahagia daripada tangan yang menerima.”
Tentu saja, perjalanan menuju kebaikan tidak selalu mudah. Ada kalanya kita merasa lelah, putus asa, atau bahkan gagal.
Namun, ingatlah pesan Gus Baha, “Jangan biarkan kegelapan hati menghalangi sinar kebahagiaan.”
Baca Juga: Jangan Pernah Krocokan Pikiranmu Sendiri
Tetaplah sabar dan optimis, karena setiap langkah kecil yang kita ambil menuju kebaikan akan membawa kita lebih dekat pada kedamaian dan kebahagiaan sejati.
Memberi
Seperti yang pernah dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others.”
Dengan berfokus pada memberi dan berbuat baik, kita tidak hanya meringankan beban pikiran, tetapi juga menemukan makna dan tujuan hidup yang lebih besar.
Jadi, mari kita mulai hari ini dengan niat untuk melakukan lebih banyak kebaikan. Bantu tetangga yang kesulitan, berikan sedekah kepada yang membutuhkan, atau luangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah seorang teman.
Setiap tindakan kecil akan memberikan dampak positif, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.
Ingatlah, hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan meratapi masa lalu atau mencemaskan masa depan.
Mari kita isi hari-hari kita dengan kebaikan dan kebermanfaatan, sehingga kita bisa meninggalkan jejak yang indah di dunia ini. Sesekali pasanglah niat, bahwa kalau punya uang banyak, saya ingin menolong agama Allah. Jangan melulu makanan, healing, traveling. Buatlah niat baik untuk menolong sesama.*