Home Artikel Rezeki Lesu, Semangat Tak Boleh Layu
Rezeki

Rezeki Lesu, Semangat Tak Boleh Layu

by Imam Nawawi

Kemarin malam (11/3) saya membuka berita tentang ekonomi RI yang tak kunjung menggeliat. Rezeki banyak orang menjadi lesu. Alih-alih ada angka optimis, media banyak menampilkan keresahan warga karena ekonomi semakin lesu. Padahal Ramadan biasanya mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi, kali ini biasa bahkan melemah.

Salah satu warga mengaku hidup sudah tak punya harapan. Februari 2025 ia mengalami PHK. Kini hidup tak jelas. Tak ada lagi THR yang bisa jadi harapan.

Sementara itu warga lainnya terpukul karena PHK. Sebelumnya ia mendapat gaji dua digit dari sebuah perusahaan IT. Namun perubahan sistem kerja, membuatnya harus rela kena PHK.

Ia sebenarnya tidak susah uang, tapi kredtinya cukup banyak. Mulai dari kredit rumah kedua, kredit mobil baru. PHK membuatnya harus menjual semua yang ia buru selama ini. Rumah dan mobil ludes terjual untuk keperluan.

Semua ini menunjukkan bahwa lesunya ekonomi benar-benar menghantam kehidupan warga biasa. Namun, apakah keluh kesah bisa membuat kita menemukan solusi?

Rezeki dari Allah

“Katakanlah: ‘Siapakan yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah: “Allah”, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Saba’: 24).

Rezeki bukan hanya uang yang kita miliki. Tetapi juga hujan, tanaman dan barang-barang tambang. Semua itu adalah karunia Allah.

Kalau seseorang kurang uangnya, tapi sehat badannya, aman lingkungan sekitarnya, maka sungguh ia masih mendapat rezeki tak terhingga dari Allah SWT.

Bayangkan kondisi sebaliknya. Uang ada, bahkan melimpah. Tapi kemudian gempa melanda, rumah runtuh, semua hancur, apakah masih berguna uang yang banyak?

Artinya, kita tak boleh larut dengan kondisi pribadi yang kurang uang dan akhirnya memilih hemat alias tak bisa belanja seperti Ramadan tahun-tahun sebelum ini.

“Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (QS. Hud: 6).

Kobarkan Semangat dengan Syukur

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7).

Artinya tetaplah bersyukur. Bukan semata dengan mengucapkan “Alhamdulillah” tapi sadar bahwa kita harus segera berbenah.

Kekurangan uang bukanlah hukuman. Tapi kekurangan kesadaran iman, itulah yang membahayakan. Oleh karena itu tetaplah melaju, jangan melayu dalam kebaikan.

Allah tidak mungkin meninggalkan hamba-hamba-Nya yang yakin dan bergerak dalam akhlak karena keimanannya. Kalau soal belum bisa membeli baju baru, itu bukan masalah. Tapi kalau sampai hilang semangat ibadah, itulah musibah.*

Mas Imam Nawawi >>> Ikuti Saluran WA Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment