Merenung merupakan satu fitrah manusia. Dan, renungan ini benar-benar mendalam, karena dari warga yang mengalami secara langsung gempa bumi berkekuatan 5,8 yang mengguncang Kota Mamuju (8/6/22).
Hingga hari ini (9/6/22) warga Mamuju masih memilih meninggalkan rumah dan sebagian mulai mendirikan tenda.
Mereka teringat dahsyatnya gempa setahun silam dan sekarang masih meninggalkan trauma mendalam.
Baca Juga: Gempa Runtuhkan Bangunan dan Renggut Sosok Penuh Kebaikan
Media mengabarkan hari ini ada sekitar 1000 warga mengungsi di Stadion Manakara. Belum titik lainnya.
Aktivitas Masih Tidak Normal
Ketua Yayasan Pendidikan Cerdas Mandiri Hidayatullah Mamuju, Ustadz Najamuddin mengabarkan bahwa situasi mulai membaik. Meski sangat sedikit yang berani beraktivitas normal.
“Aktivitas ekonomi, sudah ada beberapa toko memilih buka, dan masih banyak juga yg masih memilih tutup.
“Kalau pendidikan malah di liburkan total, sebagaimana himbauan Dinas Pendidikan di sini,” jelasnya.
Ustadz Najamuddin sendiri bersama jajaran dan para santri yang menimba ilmu di Pesantren Hidayatullah Mamuju harus rela tidur di lapangan menggunakan tenda.
“Khawatir ada gempa susulan,” ucapnya.
Renungan Ustadz Najamuddin
Perjalanan hidup ini tentu tidak luput dari yang namanya Ujian.
Dan, ujian manusia keaeluruhan tentu berbeda-beda, ada yang ujiannya dengan kekayaan. Ada yang ujiannya dengan kemiskinan, serta banyak lagi bentuk ujian lainnya.
Kalau kemudian manusia terlena dengan kehidupan dunia yang fana maka akan celakalah ia.
Tapi orang yang kemudian bertakwa serta berhati-hati dan bersabar, ia sungguh akan menjadi orang-orang yang beruntung.
“Dan Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155).
Semoga semua kita diberikan kesabaran dalam menghadapi segala ujian yang kita hadapi, terkhusus bagi semua yang ada di Mamuju.
Tak bisa kita pungkuri, kalau rasa trauma yang ada akibat gempa 14 – 15 Januari 2021 masih menancap kuat dalam ingatan.
Hari ini 8 juni 2022 gempa kembali terjadi. Tapi apakah harus membuat kita larut dalam trauma itu?
Tentu jawabannya adalah tidak demikian.
Baca Lagi: Musibah itu Hadirkan Kisah Luar Biasa
Mari bersabar dan percaya akan takdir Allah, jangan panik. Tetap waspada, perbanyak mengingat Allah, dan bersabar atas segala kondisi yang kita alami, perbanyak berdoa dan bersyukur atas segala nikmat yang masih Allah limpahkan kepada semuanya.
Luar Biasa
Bagi saya, membaca renungan itu sangatlah dahsyat dan luar biasa. Bagaimana tidak, Ustadz Najamuddin mengalami langsung gempa yang terjadi.
Kemudian hidup dalam kondisi mencekam karena biasa kalau ada gempa, selalu akan menyusul gempa-gempa berikutnya.
Semoga Allah memberikan kekuatan dan keselamatan kepada semua saudara kita yang ada di Kota Mamuju.*