Home Kajian Utama Ramadhan Tiba Bahagia Kita Semua
Ramadhan 1442 H

Ramadhan Tiba Bahagia Kita Semua

by Mas Imam

Secara resmi (saat tulisan ini dibuat) pengumuman 1 Ramadhan 1442 H belumlah diluncurkan. Namun, aroma ini adalah malam pertama Ramadhan telah merebak dimana-mana, semua tersenyum bahagia.

Tak dapat dilukiskan betapa sangat beruntung kita semua yang pada tahun ini ditakdirkan oleh Allah bertemu Ramadhan. Sebuah nikmat yang amat luar biasa.

Baca Juga: Metode Membangun Kesadaran

Tentu saja sayang jika tidak dijadikan sebagai sarana untuk menempa diri dengan sungguh-sungguh, hingga nanti kita bisa menjadi pribadi bertaqwa.

Makna

Puasa merupakan seruan Allah Ta’alah kepada insan beriman dari umat Islam. Ibn Katsir dalam menafsirkan ayat yang populer soal puasa (Al-Baqarah: 183) menjelaskan bahwa puasa berarti menahan diri dari makan, minunm, bersetubuh, dengan niat yang tulus karena Allah.

Hal ini karena puasa mengandung penyucian, pembersihan, dan penjernihan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang jelek dan akhlak tercela.

Ibadah harus ditingkatkan selama Ramadhan 1442 H

Ibadah harus ditingkatkan selama Ramadhan 1442 H

Dengan demikian, puasa harus mencegah diri kita dari berbuat yang sia-sia apalagi benar-benar terkategori negatif dan dosa.

Di sini, tentu puasa bukan semata urusan tidak makan dan tidak minum di siang hari, tetapi juga soal ilmu, iman dan perjuangan menjadi hamba Allah yang sesungguhnya.

Kesungguhan

Agar Ramadhan tak sekedar momentum yang ketibaannya disambut bahagia di masa awal belaka, maka mesti dipahami bahwa puasa ini juga berarti “undangan kesungguhan” bagi insan beriman.

Ibn Katsir menekankan bahwa seharusnya kita bersungguh-sungguh dalam menjalankan puasa ini dengan lebih baik dan lebih sempurna daripada yang telah dilakukan oleh orang-orang terdahulu.

Secara beban berat perjuangan, Ramadhan memberikan jalan yang lebih luas bagi insan beriman menjadi pribadi bertaqwa.

Sebab, kata Ibn Katsir di dalam puasa ada proses menyucikan badan dan mempersempit jalan syaitan.

Oleh karena itu di dalam Ramadhan terdapat kesempatan untuk manusia terbebas dari jeratan syaitan. Di sisi lain, secara bahasa makna Ramadhan adalah membakar dan melenyapkan dosa.

Baca Juga: Selalu Menimba Ilmu

Sekarang tinggal kita aktifkan radar dalam hati dan pikiran, untuk mengetahui sebesar mana daya tangkap diri dalam hal iman.

Kata Syaikh M. Ali Ash-Shabuni dalam Shafwatut Tafasir, Allah memanggil orang beriman, lafazh “iman” bermaksud untuk menggerakkan sensasi ketaatan mereka dan menggelorakan semangat keimanan mereka.”

Nah, kalau kebahagiaan kita akan tibanya Ramadhan adalah karena iman, insha Allah bukan sekedar bahagia karena tibanya Ramadhan yang ada dalam hati kita, tetapi juga janji Allah bahwa akan terhapus dosa-dosa kita sebelum ini. Semoga.

Mas Imam Nawawi_Ketua Umum Pemuda Hidayatullah

Related Posts

Leave a Comment