Home Berita Rakernas Pemuda Hidayatullah Gelorakan Kemandirian Menuju Indonesia Bermartabat
Ketua Umum Pemuda Hidayatullah Mas Imam Nawawi dalam Rapat Kerja Nasional di Kebumen

Rakernas Pemuda Hidayatullah Gelorakan Kemandirian Menuju Indonesia Bermartabat

by Mas Imam

KEBUMEN (www.masimamnawawi.com) — Organisasi Pemuda Hidayatullah menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2020 digelar di Kampus Al Iman Pondok Pesantren Hidayatullah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang dibuka hari ini, Sabtu (28/11/2020).

Rakernas Pemuda Hidayatullah kali ini menyoroti masalah kemandirian yang mengangkat tema “Teguhkan Mindset Kemandirian Organisasi untuk Indonesia Bermartabat”.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah (PPPH), Imam Nawawi, dalam pengarahannya mengatakan terma kemandirian seringkali direlasikan dengan hal-hal materiil. Mendengar kata kemandirian, sebagian orang akan terbayang tentang kemapanan secara finansial alias ekonomi.

Padahal, tegas Nawawi, dalam konteks organisasi, kemandirian bisa lebih luas dari bayangan umumnya orang. Bahkan secara substantif, kemandirian organisasi hanya bisa diwujudkan manakala jelas apa yang menjadi visi, misi, program, serta kegiatan yang menjadikan seluruh pengurus dan kadernya bergelora dalam menguatkan barisan perjuangan yang telah ditetapkan.

Bila kita telusuri sejarah, Nabi Muhammad SAW pun membangun peradaban tidak dimulai dari kemandirian dalam pengertian ekonomi, akan tetapi teguh, kokoh dan jelasnya aqidah keluarga dan segenap sehabat, sehingga mereka mampu menjadi manusia yang berjamaah, bukan himpunan apalagi sekedar kerumunan.

“Pada akhirnya kemandirian secara ekonomi hanya menjadi sebuah efek dari pembangunan kekuatan visi dalam hal ini iman, misi dalam hal ini amal saleh dan keilmuan,” kata Nawawi.

Dalam kata yang lain, Nawawi menjelaskan, kemandirian berarti bicara dari dasar, yakni iman, amal sholeh, barisan (shaf) dan pada akhirnya amal nyata (shaleh) dan ekspansi. Oleh karena itu, dia menegaskan, mewujudkan kemandirian organisasi berarti berjuang mewujudkan visi, menjalankan misi dan melangkah dengan program mainstream yang telah ditetapkan.

“Rapat Kerja Nasional adalah momentum penting untuk itu semua. Sebagai sebuah organisasi jelas Pemuda Hidayatullah berorientasi pada visi dan tujuan, komitmen pada tugas kelembagaan dan keumatan, penegakan disiplin dan budaya organisasi, kesetiaan pada manhaj dakwah dan tarbiyah, serta memprioritaskan lahirnya sumber daya insani yang cerdas, beradab dan progressif,” ujarnya.

Ketua Bidang Organisasi DPP Hidayatullah Asih Subagyo dalam sambutannya membuka Rakernas ini berpesan kepada pemuda untuk terus berkarya.

Pemuda, kata Asih, tidak saja berwacana. Dia berharap event Rakernas ini akan meretas semua program tahunan yang nantinya dilaksanakan oleh seluruh jaringan Pemuda Hidayatullah dengan semangat idealisme, progresif, revolusioner, manhaji dan beradab.

Dalam pada itu Pemuda Hidayatullah juga didorong untuk terus menguatkan gerakannya dengan dengan memperhatikan skala prioritas mengenai apa yang penting, mana yang mendesak dan apa penting dan mendesak.

“Pemuda bukan orang tua yang berusia muda, bukan yang bercerita masa lalu dan orang tuanya. Tetapi mereka yang menenun masa depan, bukan dengan wacana, tetapi dengan karya. Bukan penikmat sejarah, tetapi pencipta sejarah,” pungkas Asih.

Rapat Kerja Nasional Pemuda Hidayatullah yang berlangsung pada 27-29 November 2020 ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Ketua Panitia Pelaksana Rakernas Pemuda Hidayatullah 2020, Usman Budiono, mengatakan hajatan rapat kerja kali ini berbeda dengan Rakernas pada tahun sebelumnya, mengingat kegiatan Rakernas tahun ini harus tetap diselenggarakan di tengah pandemi.

Untuk menutup sebaran dan pencegahan penularan Covid-19, Usman mengatakan setiap peserta diwajibkan untuk mengikuti tes dan menjaga protokol kesehatan selama berlangsugnya acara.

Rakernas diselenggarakan dalam dua bentuk yakni secara virtual dan tatap muka. Peserta tatap muka hadir di Kampus Al Iman Pondok Pesantren Hidayatullah Kabupaten Kebumen dengan jumlah terbatas dan juga dilakukan secara virtual (online) dengan peserta berada di berbagai titik provinsi yang dikelola oleh PJ masing-masing wilayah yang telah ditunjuk oleh Pengurus Wilayah.

Related Posts

Leave a Comment