Mas Imam Nawawi

Dekat
- Kajian Utama

Rahmat Allah Begitu Dekat

Rahmat Allah itu tidak jauh. Sangat dekat. Bahkan mengitari kehidupan kita sehari-hari. Pertanyaannya, bagaimana cara melihatnya? “Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi.” (QS. Maryam: 53). Para mufassir menerangkan bahwa Harun adalah rahmat Allah bagi Nabi Musa as. Karena Nabi Musa mendoakan akan hal itu. Kemudian Allah mengabulkannya. […]

Rahmat Allah itu tidak jauh. Sangat dekat. Bahkan mengitari kehidupan kita sehari-hari. Pertanyaannya, bagaimana cara melihatnya?

“Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi.” (QS. Maryam: 53).

Para mufassir menerangkan bahwa Harun adalah rahmat Allah bagi Nabi Musa as. Karena Nabi Musa mendoakan akan hal itu. Kemudian Allah mengabulkannya. Dengan begitu menjadi mudah Nabi Musa menjalankan tugas kenabian.

Nabi Musa sendiri mengakui Harun adalah sosok yang lebih fasih lidahnya. Fakta itu menjadi argumentasi kuat, bahwa rahmat Allah selalu memudahkan urusan kita dalam takwa kepada-Nya.

Rahmat Dalam Hidup Kita

Belajar dari Nabi Musa yang Allah beri rahmat Nabi Harun, maka rahmat itu bisa berupa orang. Orang yang mendukung kita dalam kebaikan dan ketakwaan.

Orang itu bisa pasangan (suami atau istri). Bisa sahabat yang terus mendorong kita dalam iman dan Islam. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW dikelilingi oleh sahabat yang hebat.

Jadi, rahmat itu adalah karunia besar untuk siapapun yang Allah kehendaki.

1 Rahmat untuk Dunia

Rasulullah SAW bersabda. “Sesungguhnya Allah mempunyai 100 rahmat. Dari 100 rahmat itu, hanya 1 rahmat yang dibagikan kepada penduduk dunia. (Namun) 1 rahmat itu diluaskan bagi mereka hingga tiba ajalnya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk para kekasih-Nya. Allah Azza wa Jalla, Dialah yang menggenggam rahmat yang dibagikan di antara penduduk dunia hingga 99. Kemudian menyempurnakannya menjadi 100 rahmat untuk para kekasih-Nya pada hari Kiamat.” (HR. Hakim).

Dengan demikian, temukanlah rahmat Allah dalam kehidupan sehari-hari kita.

Kalau Allah memberi pasangan kita sholeh atau sholehah, maka sadarilah itu rahmat dari Allah. Jangan lepas pasangan yang seperti itu.

Ketika Allah memberi kita sahabat yang mengingatkan iman, takwa, sabar, dan kebenaran, tetaplah bersamanya. Karena dia bukan sebatas teman ngopi, tapi juga tunduk di jalan Ilahi.*

Mas Imam Nawawi

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *