Hidup ini misteri. Kita semua sepertinya tahu. Bahkan lirik lagu pun ada yang menyatakan itu. Tapi yang sebenarnya penting dalam ketidakpastian itu justru keputusan kita sendiri. Lalu sekuat tenaga memasang komitmen tinggi.
Jangan karena tidak pasti lalu kita berleha-leha. Hidup hanya bersandar pada keberuntungan. Tidak ada keberuntungan tanpa usaha keras. Ketika Ronaldo ada di depan gawang lawan dan menerima umpan silang yang cantik, lalu dengan sedikit sentuhan kaki berubah menjadi gol, itu bukan (semata) keberuntungan. Itu hasil latihan dan kerja keras.
Bayangkan saja kalau posisi itu kita yang menempatinya. Orang yang jangankan mengolah kulit bundar, berlari saja jarang. Seindah apapun peluangnya, sepertinya akan sulit jadi gol.
Jadi, tepatlah kalau Max Mckeown menulis, “Ketidakpastian hanya dapat dikurangi dengan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang berkomitmen”.
Dalam kata yang lain, segera benahi diri. Ambil keputusan, lanjutkan dengan tindakan. Lalu berkomitmenlah.
Komitmen Tinggi
Suatu hari, Rasulullah SAW menerima kunjungan seorang sahabat. Ia bertanya perihal amalan apa yang itu cukup hanya ditanyakan kepada Nabi SAW. Rasulullah SAW pun bersabda, “Berimanlah kepada Allah, lalu istiqomahlah”.
Kalau kita ibaratkan sedang dalam pelayaran di samudera, maka kita akan sampai pada tujuan kalau kita menggunakan bahtera. Sekuat apapun manusia, tak mungkin ia berenang, mengarungi lautan luas dengan gelombang yang ganas.
Bahtera itu adalah iman. Sedangkan istiqomahlah bermakna komitmen pada tujuan. Jika dua hal itu ada dalam diri seseorang, maka ia tidak akan berubah haluan. Apalagi sampai surut ke belakang. Ia akan menghadapi ombak dan badai, hingga sampai pada pantai harapan.
Problem kebanyakan orang, mereka punya tekad, lalu bertindak setengah-setengah. Bahkan kemudian mereka tidak komitmen. Akibatnya, mereka tidak pernah meraih apa-apa. Idealnya kita totalitas dan komitmen dengan sekuat tenaga.
Seperti Payung
Mengambil keputusan lalu tindakan dan komitmen itu seperti kita membawa payung. Sehingga kalau sewaktu-waktu hujan turun, ia tak perlu bingung cari tempat berteduh. Bahkan kala mentari menyengat, kita dengan mudah bisa berlindung.
Kata Max Mckeown, “Anda tidak bisa menunggu ketidakpastian menghilang, tetapi Anda dapat memilih untuk menciptakan kepastian tujuan dan arah”.
Seperti kalau kita ingin membangun budaya membaca. Membawa buku setiap hari belum tentu akan ada waktu benar-benar luang untuk membacanya. Akan tetapi dengan keputusan yang jelas, komitmen selalu membawa baca buku, maka kita akan membaca walau tidak lama.
Menariknya, kalau kita konsisten dan komitmen, lambat laun kita akan punya budaya membaca buku. Ok, sekarang ada google book, setidaknya itulah yang kita baca ketika dalam perjalanan. Daripada habis waktu usap-usap layar melihat konten dengan mutu rendah di media sosial.
Kalau cara berpikir ini kita miliki, maka kita tidak akan menuding media sosial sebagai biang keburukan otak generasi muda sekarang. Tetapi kita akan mengasah otak sendiri untuk mengisi media sosial dengan konten positif.
Kita akan bisa, kalau punya tujuan, tindakan plus komitmen. Dan, dunia ini perlahan akan penuh cahaya kalau kita memang terus melatih diri untuk mampu bersinar. Bersinar dengan energi paling mendasar, yakni kebenaran. Insya Allah.*