Mas Imam Nawawi

- Artikel

Progres Saja Dulu

“Hidup itu intinya ada progres (dalam kebaikan) bukan kesempurnaan,” itulah kata-kata yang kudengar di sebuah channel Youtube saat sahur tadi (24/3/25). Setelah beberapa saat berlalu, saya masih teringat ungkapan itu. Saya pun coba mencari argumentasi dari kalimat itu. Setidaknya ada 3 hal yang bisa saya jadikan penguat. Desain Saja Dulu Pertama, hidup memang harus kita […]

Progres

“Hidup itu intinya ada progres (dalam kebaikan) bukan kesempurnaan,” itulah kata-kata yang kudengar di sebuah channel Youtube saat sahur tadi (24/3/25).

Setelah beberapa saat berlalu, saya masih teringat ungkapan itu. Saya pun coba mencari argumentasi dari kalimat itu. Setidaknya ada 3 hal yang bisa saya jadikan penguat.

Desain Saja Dulu

Pertama, hidup memang harus kita desain untuk lebih baik. Tetapi itu tidak bisa sekaligus. Perlahan-lahan saja, prinsipnya konsisten, sehingga menghasilkan progresivitas.

Ketika kita ingin membangun budaya membaca buku, tidak perlu 2 jam penuh memulainya. Lakukan saja aktivitas penting itu selama 10 menit setiap hari.

Akumulasinya akan sangat mengejutkan. Dalam satu bulan, boleh jadi kita bisa menamatkan satu buku. Bayangkan kalau satu tahun, akan ada 12 buku kita baca.

Hasilnya? Ya, kita sudah menjadi manusia dengan budaya membaca buku sebagai kebahagiaan. Bukan lagi beban, seperti sekarang atau sebelum ini.

Nikmati Proses Dulu

Kedua, semua bertumbuh melalui proses. Apakah kita pernah melihat pohon anggur yang ditanam hari ini besok berbuah?

Semua akal manusia mengatakan, itu tidak mungkin. Sebuah bukti bahwa dalam kehidupan dunia ini kita butuh proses untuk bertumbuh.

Jadi, mulailah satu kegiatan baik secara perlahan-lahan. Misalnya kita ingin punya kebiasaan olahraga. Maka jangan langsung lari 1 jam. Cukup mengitari sekeliling rumah selama 15 menit. Lakukan setiap hari, insya Allah akan ada progres.

Mulai Perlahan-lahan

Ketiga, Alquran pun turun berangsur-angsur. Pernah mendengar bagaimana Alquran turun menjadi wahyu bagi Nabi Muhammad SAW. Itu berlangsung secara berangsur-angsur.

Allah Ta’ala sendiri mengatakan agar itu menjadi peneguh hati untuk menjadi Muslim yang baik.

Dengan tiga argumen itu, progres saja dulu, menarik menjadi tagline untuk merangsang kesadaran kita. Kesadaran berani mengambil keputusan melakukan hal baik dengan langkah kecil namun konsisten.

Seorang penulis buku dulu pernah bilang kepadaku, “Teriknya matahari di siang hari, itu membutuhkan pagi lebih dahulu”.

Artinya, mari jalani hidup dengan kebaikan secara perlahan, namun siapkan diri dengan komitmen dan konsistensi.*

Mas Imam Nawawi

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *