Home Artikel Profil Alumni Ramadhan Menurut KH Abdurrahman Muhammad
Menjadi Guru Peradaban

Profil Alumni Ramadhan Menurut KH Abdurrahman Muhammad

by Imam Nawawi

Sekalipun tak lagi muda, KH Abdurrahman Muhammad selalu berapi-api kala memberikan taujih. Terbaru dalam Tarhib Ramadhan Nasional, beliau memberikan pemaparan perihal profil alumni Ramadhan.

“Lulusan Ramadhan menghasilkan pribadi yang menarik, penuh daya pesona, menjadi maghnet yang luar biasa,” ungkap beliau dengan suara maksimalnya.

Lebih lanjut, pria murah senyum itu menegaskan, “Ramadhan adalah percepatan, karena hanya bagi yang beriman, maka bersungguh-sungguhlah. Syukur dan ikhlas-lah dalam menjalani Ramadhan.”

Baca Juga: Menikmati Aktivitas Kebaikan

Selanjutnya, pria yang pernah tugas di Toli-toli, Manado, Jayapura dan beberapa tempat lainnya memberikan ucapan selamat kepada semua umat Islam, terkhsusu kader Hidayatullah.

“Selamat menjalani bulan Ramadhan penuh sehat, semangat, istiqomah, sabar, syukur. Selamat ber-Ramadhan,” tutur beliau sebelum akhirnya mengucapkan salam dan turun dari mimbar.

Hudan

Selain menunjukkan profil alumni Ramadhan, KH. Abdurrahman Muhammad juga menerangkan apa itu “Hudan” (petunjuk).

“Alquran itu hudan, itu petunjuk, peta hidup, peta jalan kemenangan, kompas kehidupan,” ungkapnya yang membuat audiens offline dan online besar hati terhadap Alquran.

Dalam pandangan ulama memang demikian, hudan, berarti petunjuk menuju jalan kebenaran dengan jalan yang metodis.

Ibn Katsir dan At-Thabari memaknai hudan sebagai sanjungan Allah kepada Alquran, yang mana Alquran bisa membuat hati manusia merasa aman, tenang terhadap kebenaran dan senang mengikuti petunjuk Alquran.

Alasannya mengapa, tentu saja agar selamat dari kebodohan dan kesesatan. Orang yang pasti menang dan bahagia yang menjadikan Alquran sebagai hudan.

Energi Sholat Malam

Lebih jauh, KH. Abdurrahman Muhammad sempat memerikan perihal sholat malam.

Tidak sedikit orang sholat malam tetapi hasilnya belum tepat sasaran.

“Habis sholat malam, jawabannya tidur, itu salah sasaran. Lalu, habis sholat malam ada qaulan tsaqila. Jadi, idealnya habis sholat malam, melahirkan gagasan, konsepsi, dan aktif melakukan pergerakan, turun. Sabhan thowila, mengisi siang hari dengan berbagai urusan manfaat bagi dakwah,” ulasnya.

Baca Lagi: Yang Membahagiakan

Tiga poin itu menjadi persembanan utama dan sangat strategis bagi kita di dalam menyambut kemuliaan bulan suci Ramadhan.

Kita harus siap masuk madrasah Ramadhan dengan penuh kesungguhan. Menjadikan Alquran sebagai bacaan yang membuat kita paham tentang hudan.

Sisi yang lain, ibadah yang kita lakukan hendaknya mengarah pada sasaran yang tepat, yang melahirkan sikap mental mampu bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ikhlas, tuntas dan pantas.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment