Home Artikel Prinsip Kerja Presiden Soeharto Bagus Diikuti Presiden Kini dan Nanti
Prinsip Kerja Presiden Soeharto Bagus Diikuti Presiden Kini dan Nanti

Prinsip Kerja Presiden Soeharto Bagus Diikuti Presiden Kini dan Nanti

by Mas Imam

Sejak lepas Sholat Shubuh aktivitas sudah harus dijalani dengan disiplin, mulai rapat pekanan online hingga corat-corek kebaikan, diskusi online dengan kolega. Sampai akhirnya saya menyambar buku tentang prinsip kerja Presiden Soeharto dalam HM Soeharto karya Miftah H. Yusufpati.

Di halaman 190 itu dituangkan kutipan langsung yang berarti ungkapan sendiri Presiden Soeharto.

“Saya selalu berusaha untuk tidak menumpuk atau menyimpan atau menunda pekerjaan. Sejauh mungkin segera saya selesaikan.

Baca Juga: Ujian Terberat Pemimpin

Tak mau saya menunda-nundanya dengan alasan ‘saya cape’ (atau) ‘nanti saja’ dan sebagainya.

Prinsip saya kerja harus segera selesai, segera tuntas’…”

Terlepas kontroversi tentang Presiden Soeharto, saya nilai ini adalah poin yang sifatnya mutlak benar. Artinya seorang pemimpin memang sudah seharusnya punya prinsip dalam bekerja.

Teladan Bagi Presiden RI

Prinsip kerja Presiden Soeharto saya kira hal minimal yang harus ada pada Presiden RI masa kini dan nanti, yakni segera dalam bekerja dan tuntas di dalam mengerjakan.

Jika hal itu terjadi maka otomatis semua jajaran di bawah akan dapat keteladanan, sehingga mendengar namanya saja orang sudah kesetrum untuk disiplin.

Presiden Jokowi sebenarnya lebih konkret dalam hal prinsip kerja karena memang taglinenya “kerja, kerja, kerja.”

Tetapi mungkin karena polanya belum kuat dan utuh sehingga belum tertransformasi pada segenap jajaran di bawahnya mulai dari menteri sampai bawahnya lagi, sehingga kerja yang diulang sampai tiga kali tidak mampu menghadirkan daya dobrak yang kuat terhadap kesejahteraan rakyat.

Ditambah di era kedua pemerintahan Presiden Jokowi, kebocoran data dan beragam hal yang sifatnya adalah otuput dari prinsip kerja yang segera dan tuntas belum benar-benar hadir dalam pemerintahan saat ini.

Tetapi, Presiden Jokowi masih punya kesempatan, menuntaskan itu segera dengan prinsip keteladanan dan pengawasan yang ketat, sehingga kejadian tidak diinginkan dapat dijauhkan dari kinerja pemerintahan yang dinahkodainya.

Umar bin Khathab

Kalau mau lebih serius lagi dalam upaya membawa Indonesia lebih baik, maka prinsip kerja bukan lagi sebatas apa yang dilakukan oleh Presiden RI selama ini, langsung saja merujuk kepada pemimpin besar dunia, Umar bin Khathab.

Beliau rela melakukan patroli memastikan rakyat tidak ada yang lapar dan langsung memanggul sekarung gandum demi kebaikan rakyat.

Bahkan, Umar pernah berlari-lari di bawah terik mentari untuk menemukan unta zakat yang lepas dari ikatan. Semua itu dilakukan oleh Umar bukan atas dasar profesionalitas dan kepatutan, tetapi kesadaran akan pertanggungjawabannya kepada Allah Ta’ala.

Baca Lagi: Koruptor itu Pengkhianat

Jika prinsip kerja Umar bin Khathab itu dipahami dengan baik oleh Presiden Jokowi, Menteri, Gubernur dan Bupati serta Walikota, maka Indonesia akan lebih baik, meski tanpa kampanye jargon dan tagline yang macam-macam.

Sebab kekuatan yang mampu hadirkan daya ubah sejatinya bukan jargon, tapi spirit kerja yang tak kenal lelah di dalam kenyataan, bukan pernyataan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment