Setiap jiwa yang hidup di dunia ini tentu mengharapkan bisa masuk surga apabila telah meninggal dunia. Namun, dengan adanya pemberlakuan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) PPKM saya teringat betapa ada syarat-syarat mutlak untuk bisa ke Surga.
Sekarang orang mau bepergian di era diterapkannya PPKM yang ditambah darurat memiliki sedemikian persyaratan wajib, maka bagaimana kala seorang manusia hendak mendapatkan surga Allah Ta’ala. Tentu syarat-syaratnya tak bisa diabaikan.
PPKM darurat menjadikan jalan-jalan dari dan ke Jakarta ditutup. Orang bepergian jarak jauh harus menunjukkan kartu vaksin plus hasil tes PCR dan swab antigen. Semua itu terasa berat karena satu, berbiaya.
Baca Juga: Meraih Kejayaan dengan Adab
Itu baru untuk sebuah tujuan yang harus ditempuh dengan melakukan perjalanan. Lantas bagaimana perjalanan menuju surga?
Perjuangan
Tidak mudah memang untuk mendapati sebuah hasil dari tujuan yang diharapkan. Mesti ada upaya, biaya bahkan pengorbanan. Jika urusan-urusan di dunia saja seperti itu, lebih-lebih urusan akhirat.
Oleh karena itu Rasulullah SAW tidak pernah melewati malam kecuali dengan bangun malam sholat Tahajjud.
Abu Bakar juga tidak melewati hari-hari kecuali semua jenis peluang amal sholeh disergapnya dengan cepat. Mulai dari menjenguk orang sakit, mengantar jenazah hingga sedekah.
Muhammad Sultan Al-Fatih yang menginspirasi dunia menaklukkan Konstantinopel juga tidak pernah meninggalkan sholat berjama’ah sepanjang hidupnya sejak akil baligh.
Sebelum itu, Umar bin Abdul Aziz mengkondisikan diri dan keluarganya dalam kehidupan yang sederhana secara ketat agar dapat merasakan apa yang dialami oleh rakyat yang miskin, sehingga segala hal yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan negara, maka Umar bin Abdul Aziz akan jadikan apa yang menjadi miliknya sebgai sarana berkorban.
Jadi, sedemikian rupa perjuangan orang-orang beriman yang mendambakan surga Allah Ta’ala.
Lantas bagaimana dengan pemimpin hari ini, yang katanya mau membangun tetapi kepekaan dan kepeduliaannya terhadap kesulitan masyarakat sangat memprihatinkan.
Semua Bisa
Namun demikian menuju surga tidak serumit dan sesulit manusia di era PPKM darurat yang semua serba terlihat “menegangkan.”
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali yang tidak mau…”
Lalu para sahabat bertanya, “Memangnya, siapa yang tidak mau masuk surga wahai Rasulullah?”
“Siapa saja yang taat kepadaku, maka surga adalah garansinya. Sedangkan, siapa saja yang ingkar, maka mereka itu adalah golongan yang tidak mau diajak masuk surga.” (HR. Bukhari).
Dengan demikian, urusan paling utama bagi seorang Muslim ialah bagaimana meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Dan, ini harus menjadi sistem kesadaran segenap kaum Muslimin, dari yang mendapat amanah sebagai Kepala Keluarga hingga Kepala Negara.
Yuk Baca: Agar Rumah Tangga Bahagia
Semoga adanya PPKM darurat ini menjadikan kita semua mafhum, bahwa perjuangan bukan sebatas untuk mencapai kedudukan duniawi, tetapi juga keindahan surgawi di akhirat nanti.
Dan, bagi pemerintah, segala kebijakan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Akan seperti apa, tergantung dari niat dan perjuangannya, apakah memang maunya ke surga atau benar-benar inginnya hanya kesenangan duniawiah belaka.*