Saya memang belum pernah bertemu langsung, menjabat tangan Prof Haedar Nashir. Tetapi tulisan-tulisannya, berita-berita dan ungkapan-ungkapannya beberapa sangat menyentuh hati ini. Terbaru ialah pesan politik dari Prof Haidar.
Seperti laporan pwmu.co, Prof Haidar memandang bahwa Pemilu 2024 sebagai jembatan emas Indonesia berkemajuan, seperti yang ia sampaikan pada pidato pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Stadion Gelora Manahan Surakarta, (19/11/22).
Baca Juga: Ramai Rilis Lembaga Survei Bagaimana Sikap Kita?
“Karenanya segala proses bernegara, termasuk Pemilu 2024, niscaya menjadi jembatan emas bagi terwujudnya kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
“Ksatria Pancasila”
Lebih jauh Prof Haidar memberikan pendapatnya bahwa semua pihak yang akan maju dalam kontestasi demokrasi sebagai orang yang siap memiliki jiwa “Ksatria Pancasila.
“Yakni menjadi para negarawan yang mempraktikkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam berbangsa-bernegara di dunia nyata, sekaligus membawa Indonesia ke perwujudan cita-cita. Para elite Indonesia juga dapat menjadikan agama sebagai sumber nilai moral dan spiritual yang melahirkan public good dalam berbangsa, karena agama memperoleh tempat penting dalam sejarah, konstitusi, dan jati diri bangsa Indonesia,” urainya.
Kiprah Muhammadiyah untuk Semesta
Sekarang mari kita melihat ungkapan dari Prof Haidar tentang pencerahan semesta Muhammadiyah.
“Sedangkan peran ‘mencerahkan semesta’ diwujudkan dalam karya nyata, dengan mendirikan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Muhammadiyah Australia College (MAC), Markas Dakwah dan TK ABA di Cairo, serta pergerakan PCIM-PCIA di 28 negara,” paparnya.
Baca Lagi: Memahami Politik itu Sekarang Penting Banget
Adapun “Memajukan Indonesia” Muhammadiyah bukan akan, tetapi telah dan terus berkiprah satu abad lebih dalam lintasan pergerakannya.
Berangkat dari itu semua, kita bisa mengambil pemahaman penting, bahwa Indonesia memiliki peluang maju. Sejauh visi yang jauh nan jernih untuk bangsa ini tetap sama-sama kita perjuangkan.
Berpolitik dengan nilai-nilai Pancasila dan untuk mewujudkan idealitas konstitusional dalam realitas kehidupan kita dalam berbangsa, bernegara, bahkan bermasyarakat secara global.*