Setelah mendengar uraian perihal perjalanan Ustadz Manandring bersama Ustadz Abdullah Said. Bakda Maghrib kali ini (15/6/22) para pemuda mendengar uraian dan spirit perjuangan dari Ustadz Abdul Qadir Jaelani.
Sekalipun tidak lagi muda, namun wajah dan badan beliau tetap segar. Hanya kala berdiri saja beliau memerlukan tongkat untuk mendukung daya topang kakinya.
Baca Juga: Anak Muda Harus Siap Memimpin
Beliau termasuk salah satu perintis awal Hidayatullah.
Pemuda Sadar Sebagai Khalifah Allah
Ustadz Abdur Qadir dalam mengawali pertemuan memberi penguatan tentang status serta fungsi kita sebagai Khalifah Allah di muka bumi.
“Pertama, kita di dunia ini statusnya sebagai hamba Allah SWT sehingga kita harus bersungguh-sungguh dalam ibadah kepada Allah.
Kedua fungsi kita sebagai Khalifah Allah. Jadi harus memang kita bisa pertanggungjawabkan semua perilaku kita dalam kehidupan ini,” ungkapnya.
“Dan, kegiatan ToT ini merupakan upaya dalam mempersiapkan diri mengurus manusia,” imbuhnya.
Kesadaran inilah yang dahulu menjadi spirit para sahabat Nabi dalam mengisi kehidupan. Ada yang ahli ilmu, perniagaan, politik bahkan militer. Semua dalam rangka beribadah dan bertanggungjawab kepada Allah Ta’ala.
Kultur Membaca
Setelah itu ayah dari Aput itu menekankan kaum muda perihal pentingnya membangun kultur membaca.
“Pemuda harus banyak membaca. Membaca sejarah terutama sehingga memiliki wawasan yang luas sebagai kebutuhan menjadi seorang mubaligh.
Budaya membaca itulah yang senantiasa Ustadz Abdullah Said dorong jadi kultur kepada kader awal,” jelasnya.
Jadi, kala itu semua kader Ustadz Abdullah Said dorong untuk membiasakan membaca buku kapan dan dimanapun.
“Baca sejarah, baca biografi para pendahulu agar tumbuh motivasi untuk bisa seperti mereka bahkan melampaui kemampuan para pendahulu, baca banyak buku sehingga terbuka wawasan dan melangkah tepat ke depan,” bebernya.
Membaca sejarah akan jadikan kita paham sejarah Andalusia.
Sebuah tempat yang Islam berjaya kurang lebih 800 tahun. Namun akhirnya kalah dan terusir.
“Ini bukti bahwa iman dalam diri seseorang bisa hilang dengan beberapa sebab seperti jabatan, wanita, dan harta, Sehingga kita harus memiliki kesungguhan dalam mencari Tuhan sebagai upaya dalam mendapat bimbingan serta pertolongan Allah SWT,” paparnya.
Diskusi Kecil
Terakhir Ustadz Abdur Qadir menitipkan pesan kepada para peserta ToT untuk terus menghidupkan diskusi kecil.
“Hidupkan diskusi kecil. Meskipun hanya dua orang,” tegasnya.
Cara inilah yang dahulu rutin Ustadz Abdullah Said lakukan di sela-sela kerja bakti.
Baca Lagi: Berpikir Positif dan Teguh Pendirian
“Jadi proses transformasi nilai serta visi membangun Peradaban Islam tersampaikan dengan hangat dan mendalam dalam kesadaran diri para kader,” tutupnya bersemangat.*
Mas Imam Nawawi seperti penuturan Adam Sukiman Langgu