Pesan singkat dari sang ibu yang tinggal di kampung, menjadi motivasi bagi pemuda asal Loloda, Halmahera Utara untuk mengikuti Pernikahan Mubarak Hidayatullah di Balikpapan. Pemuda tersebut bertekad untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab atas keluarga dan keturunannya.
Pemuda tersebut menceritakan bahwa selama ini ia hanya sekadar memenuhi kesenangannya. Namun, setelah mendapat pesan dari sang ibu, orientasi hidupnya langsung berubah. Ia sadar bahwa hidup adalah untuk berbagi manfaat lebih besar kepada orang lain.
Orientasi Hidup
Niat baik tersebut tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Pemuda tersebut harus berjuang untuk mencari pasangan yang shalehah dan sevisi di jalan dakwah. Ia juga harus menjaga pergaulan di kota metropolitan.
Baca Juga: Cinta dalam Pernikahan
Berbekal kemandirian yang diajarkan oleh kedua orang tuanya, pemuda tersebut akhirnya memilih berjualan kue untuk bertahan hidup di Jakarta. Selain itu, ia juga aktif belajar di Pesantren Hidayatullah.
Saat ini, pemuda tersebut sedang mengikuti karantina sekaligus pembekalan selama 14 hari di Balikpapan. Ia berharap dapat menemukan pasangan yang sesuai dengan kriterianya dan membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Cinta kepada Ibu
Pemuda ini bisa kita katakan luar biasa. Karena melalui pesan sang ibu yang singkat, namun sarat makna, ia mampu mengubah orientasi hidup menjadi lebih jelas. Paling dasar ia memilih pernikahan mubarok Hidayatullah di Balikpapan untuk mendapatkan istri yang sholehah.
Meski begitu, pemuda ini sadar, bahwa niat baik itu tak semudah membalik telapak tangan. Termasuk dalam hal menemukan pasangan sholehah.
Baca Lagi: Lancar Menulis untuk Publikasi
“Jelas bukan perkara gampang untuk mencari pasangan yang shalehah dan sevisi di jalan dakwah pada zaman sekarang. Apalagi sebagai pemuda bujang yang harus menjaga pergaulan di kota metropolis sekelas Jakarta,” tutupnya. *