Home Kajian Utama Pesan Gus Baha Jauhi Malas, Itu Sumber Bahaya
Pesan Gus Baha Jauhi Malas, Itu Sumber Bahaya

Pesan Gus Baha Jauhi Malas, Itu Sumber Bahaya

by Mas Imam

Malas ternyata bukan saja buruk dalam pandangan manusia, tetapi juga berdampak sangat merugikan bagi kehidupan kolektif umat Islam. Karena itu, pesan Gusa Baha jelas, jauhi malas, karena itu sumber bahaya.

Dahulu orang tua di Jawa biasa memberi nasihat kepada anak-anaknya untuk segera bangun pagi, kalau terlambat nanti akan dimakan oleh ayam.

Baca Juga: Belum Kenal dan Gak Bisa Tawadhu, Simak Penjelasan Gus Baha Ini

Menurut Gus Baha itu berarti kita jangan malas, kemalasan itulah yang membuat pasar di Indonesia dikuasai oleh China.

“Gara-gara umat Islam malas dagang itu, maka pasar dikuasai oleh China,” tegas beliau dalam salah satu taushiyahnya di Youtube.

“Sekarang sudah kelihatan setiap ratusan triliun Rupiah jadi milik China. Orang Islam jadi kaum buruh, kaum pengemis. Asal-usulnya dari dosa yang gak amat-amat besar, yang rupanya itu asdalah malas,” urainya lebih lanjut.

Oleh karena itu doa Nabi itu berlindung dari jubni wal kasal, yakni sikap pengecut dan malas.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْل

“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku aku berlindung kepadaMu dari pikun, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat pelit.”

Jadi, malas bukan dosa kecil, walau pun dianggap kecil, dampaknya amatlah besar, baik di dunia maupun di akhirat.

Perusak Paling Buruk

Gus Baha melanjutkan taushiyahnya bahwa para ulama pun telah melakukan penelitian dan sampai pada kesimpulan terang.

Bahwa perusak terburuk yang dapat menghantam jiwa manusia adalah sifat nganggur.

“Dalam bahasa ulama dahulu disebut perusak sejati,” kata Gus Baha.

Hal itu memang relevan dalam realitas kehidupan, seperti seorang siswa yang malas belajar, maka ia akan sulit menerima pelajaran, tidak menyukai guru, dan tentu saja ia akan sangat jauh dari kata disiplin. Sebabnya satu, ia tak dapat menghindarkan diri dari kemalasan.

Kemalasan membuat orang sangat ingin semua waktu dan kesempatan digunakan untuk pengangguran. Tidak ada aktivitas yang bermanfaat.

Dan, malas yang paling penting dihindari ialah malas berpikir. Karena malas berpikir dampaknya sangat luar biasa merugikan.

Malas itu Penyakit

Saya pun membuka lembaran-lembaran buku dan ketemu ungkapan Dr Richard Weiler dalam British Journal of Sport Medicine.

Ia menegaskan bahwa kemalasan harus mulai dikategorikan sebagai penyakit.

Malas bergerak yang dilakukan berkelanjutan akan sebabkan obesitas, diabetes, dan hipertensi.

Lebih jauh, malas juga mengundang penyakit jiwa, sehingga mudah stres, cenderung menjadi pengecut.

Baca Lagi: Lupa yang Mematikan

Jadi, kesimpulannya jelas dan tegas. Jauhi malas. Dan, betapa pentingnya menjauhi malas, Rasullah SAW sampai ajarkan kepada kita redaksi doa untuk dibaca agar ditolong oleh Allah bebas dari sifat malas.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment